Kamis, 02 Desember 2010

Keseimbangan lingkungan

KESEIMBANGAN LIGKUNGAN
Lingkungan yang seimbang memiliki memiliki daya lenting dan daya dukung yang tinggi. Keseimbangan lingkungan ini di tentukan oleh seimbangnya energi yang masuk dan energi yang digunakan, seimbangnya antara bahan makanan yang terbentuk yang terbentuk dengan yang digunakan. Seimbangnya faktor-faktor biotik. Gangguan terhadap salah satu factor dapat menggangu keseimbangan lingkungan
1.Daya Lenting dan Daya Lingkungan
lingkungan adalah segala sesuatu yang terdapat di sekitar mahluk hidup. Lingkungan terdiri factor biotik dan abiotik. Oleh karena lingkungan membentuk suatu sistem, maka di sebut sebagai system lingkungan atau ekosistem.
Telah kita bahas sebelumnya, bahwa ekosistem (system lingkungan) dapat tumbuh dan berkembang hingga mencapai klimaks, dan mencapai keseimbangan lingkungan.sistem lingkungan itu memiliki daya lenting, yakni daya untuk pulih kembali ke keadaan seimbang. Selain itu,sistem lingkungan juga memiliki daya dukung, yakni kemampuan lingkungan untuk dapat memenuhi kebutuhan sejumlah mahluk hidup agar dapat tumbuh dan berkembang secara wajar di dalamnya.
lingkungan adalah segala sesuatu yang terdapat di sekitar mahluk hidup. Lingkungan terdiri factor biotik dan abiotik. Oleh karena lingkungan membentuk suatu sistem, maka di sebut sebagai system lingkungan atau ekosistem.
Telah kita bahas sebelumnya, bahwa ekosistem (system lingkungan) dapat tumbuh dan berkembang hingga mencapai klimaks, dan mencapai keseimbangan lingkungan.sistem lingkungan itu memiliki daya lenting, yakni daya untuk pulih kembali ke keadaan seimbang. Selain itu,sistem lingkungan juga memiliki daya dukung, yakni kemampuan lingkungan untuk dapat memenuhi kebutuhan sejumlah mahluk hidup agar dapat tumbuh dan berkembang secara wajar di dalamnya.

Contoh daya dukung lingkungan adalah sebagai berikut: seumpama ada sebidang tanah yang hanya di tumbuhi oleh rerumputan. Sebidang tanah itu hanya dapat menghidi 1000 ekor kelinci. Rumput, kelinci mikroorganisme dan benda-benda abiotik yang ada di padang rumput itu saling berinteraksi yang akan membentuk ekosistem yang seimbang. Misalkan dari 1000 ekor kelinci itu terdapat 100 ekor kelinci mati, mqaka akan ada kelebihan makanana rerumputan. Hal yamng demikian memungkinkan kelinci untuk berkembang baik. Maka meningkatlah populasi kelinci. Misalkan populasi kelinci mencapai 1100 ekor, berarti ada kelebihan 100 ekor kelinci. Di antara kelinci-kelinci tersebut terjadi kompetisi, berebut makanan. Yang dapat beradaptasi akan lestari, sedangkan yang tidak akan mati. Maka populasi kelinci itu akan menurun. Demikianlah, populasi kelinci naik turun pada batas keseimbangan ekosistem. Di katakana bahwa lingkungan padang rumput itu memiliki daya dukung untuk kehidupan 1000 ekor kelinci.
Jika populasi kelinci tertus meningkat, sehingga besarnya populasi kelinci telah melampaui daya dukung lingkungan, maka muncullah masalah lingkungan. Misalnya, di antara kelinci itu ada yang kelaparan, terjadi kompetisi memperebutkan makanan, ada yang berkelahi, dan ada yang mati terkenak penyakit. Back
.Daya Lenting dan Daya Lingkungan
lingkungan adalah segala sesuatu yang terdapat di sekitar mahluk hidup. Lingkungan terdiri factor biotik dan abiotik. Oleh karena lingkungan membentuk suatu sistem, maka di sebut sebagai system lingkungan atau ekosistem.
Telah kita bahas sebelumnya, bahwa ekosistem (system lingkungan) dapat tumbuh dan berkembang hingga mencapai klimaks, dan mencapai keseimbangan lingkungan.sistem lingkungan itu memiliki daya lenting, yakni daya untuk pulih kembali ke keadaan seimbang. Selain itu,sistem lingkungan juga memiliki daya dukung, yakni kemampuan lingkungan untuk dapat memenuhi kebutuhan sejumlah mahluk hidup agar dapat tumbuh dan berkembang secara wajar di dalamnya.


2.Pengaruh Kegiatan Manusia Terhadap Daya Lenting Dan Daya Dukung Lingkungan
Daya dukung lingkungan dapt di tingkatkan. Manusia selalu ber usaha meningkatkan daya dukung lingkunganya, terutama terhadap lingkungan buatan. Misalnya, agar padang rumput dapat menampung lebih dari 1000 ekor kelinci tanpa kompetisi, tanahnya di beri pupuk agar rumput tumbuh lebih subur. Pemberian pupuk pda ekosistem pertanian, pemberantasan hama, penyakit pemilihan bibit, dan pengairan, merupakan beberapa contoh usaha manusia untuk meningkatkan daya dukung lingkungan. Namun harus selalu di ingat, kemampuan (kapasitas) lingkungan terbatas. Daya dukung lingkungan tidak mungkin terusmenerus di tingkatkan tanpa batas.

Pada zaman dahulu, populasi manusia di bumi senantiasa tetap. Sejak abad 1 hingga tahun 1650 masehi, penduduk bumi di perkirakan tetap 0,5 milyar jiwa. Jika selama kurang lebih 16 abad lebih penduduk bumi tetap sama. Ini merupakan suatu bukti adanya keseimbangan antara populasi manusia dengan lingkungannya. Akan tetapi,setelah terjadi perkembangan iptek dan revolusi industri, populasi manusia terus-menerus meningkat. Hanya 250 tahun setelah itu (sekitar tahun 1900) populasi manusia telah mencapai 1 milyar. Artinya, di perlukan 250 tahun untuk berlipat dua kaili. Pengetahuan manusia terusmeningkat. Karena laju pertumbuhan penmduduk terus meningkat, hanya dalam waktu 70 tahun penduduk dunia mencapai 3,5 milyar. Di perkirakan 33 tahun setelah itu, jadi tahun 2003, jika laju pertumbuhan tetap seperti tahun 1970, jilah penduduk dunia mencapai 7 milyar. Ironisnya, Negara yang memiliki jumlah penduduk besar adalah Negara-negara miskin.
Dari angka-angka itu dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk akan terus bertambah dan tidak pernah berkurang. Dengan demikian, kebutuhan dasar manusia seperti makanana, sandang dan perumahan akan terus bertambah besar. Akibatnya bahan-bahan (sumber daya alam) akan semakin banyak di ambil dari lingkungan.
Perkembangan iptek memicu industrialisasi. Untuk memenuhi kebutuhan populasi yang terus meningkat, harus di produksi bahan-bahan kebutuhan dalam jumlah besar melalui industri. Akibatnya sebagai berikut.
1.Sumberdaya alam yang di ambil dari lingkungan semakin besar baik macam maupun jumlahnya.
2.Industri mengeluarkan limbah yang mencemari lingkungan.
3.Populasi manusia juga mengeluarkan limbah, yaitu limbah rumah tangga dan limbah manusia yang mencemari lingkungan.
4.Muncul bahan-bahan sintetik yang tidak alami, misalnya insektisida dan obat-abatan, yang dapat meracuni lingkungan. Akibat berikutnya, lingkungan semakin rusak dan mengalami pencemaran.
Semua itu berpengaruh pada daya lenting dan daya lingkungan semakin kecil, artinya waktu yang di gunakan oleh lingkungan untuk pulih kembali semakin lama. Karena kerusakan lingkungan, daya lingkungan semakin kecil. Artinya, lingkungan tidak mampu lagi menyediakan kebutuhan hiduporganisme yang ada di dalamnya. Ini disebapkan oleh kapasitas (kemampuan) lingkungan ada batasnya. Apabila lingkungan terus di ganggu, lingkungan tidak lagi memiliki daya lenting sehingga tidak dapat mencapai keseimbangan. Pada mulanya, organisme mampu untuk beradaptasi untuk terhadap perubahan lingkungan. Akan tetapi, perubahan lingkungan oleh karena perbuatan manusiaitu berlangsung cepat, sehingga organisme tidak mampu lagi mengikuti bperubahan lingkungan.
Sejak tahun 1970-an manusia di hadapkan pada masalah lingkungan yang mengewatirkan yaitu kerusakan lingkungan dan pencemaran. Penyebapnya adalah ledakan populasi manusia, kemajuan imtek, dan industrialisasi.
Kerusakan lingkungan dan pencemaran membawa banyak perubahan pada lingkungan. Misalnya, beberapa spesies hewan dan tumbuhan punah dan adanya bahan pencemar pada sayuran, ikan, dan daging yang dikonsumsi.
Bahan pencemar tersebar mengikuti jarring-jaring makanan dan siklus biokimia, melintasi wilayah Negara dan benua. Dampak pencemaran tidak hanya di rawsakan secara local, atau regional, melaikan juga di rasakan secara global.
Contoh munculnya masalah global adalah sebagai berikut, gas CO2 yang di hasilkan dari proses pembakaran, meningkatkan kadar CO2 di atmusfer. Akibatnya, bumi di srelimuti gas dan debu-debu pencemar. Kandungan gas CO2 semakin tinggi karena banyak hutan di tebang. Sehingga tidak dapat menyerap CO2. karenanya, cahaya cahaya matahari yang masuk ke bumi tidak dapat di pantulkan lagi ke angkasa, sebap terperangkap gas-gas dan debu tadi. Seolah-olah bumi di selubungi oleh ”kaca” yang berupa gas pencemar yang menyerap panas. Akibatnya suhu bumi semakin meningkat. Inilah yang di sebut sebagi efek rumah kaca. Lihat gambar 12.3.Jika suhu terus meningkat, es kutup akan mencair. Jika es di daerah kutup mencair, mak permukaan air laut meningkat. Meningkatnya permukaan air laut menenggelamkan daerah pantai yang rendah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar