Jumat, 03 Desember 2010

polusi udara dan dampaknya

Sumber Polusi Udara

Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. [Karbon monoksida]adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam [smog fotokimia] adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.

Belakangan ini pertumbuhan keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global dan hubungannya dengan [pemanasan global yg mempengaruhi;

Kegiatan manusia

* Transportasi
* Industri
* Pembangkit listrik
* Pembakaran (perapian, kompor, furnace,[insinerator]dengan berbagai jenis bahan bakar
* Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)

Sumber alami

* Gunung berapi
* Rawa-rawa
* Kebakaran hutan
* Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi

Sumber-sumber lain

* Transportasi amonia
* Kebocoran tangki klor
* Timbulan gas metana dari lahan uruk /tempat pembuangan akhir sampah
* Uap pelarut organik

[sunting] Jenis-jenis pencemar

* Karbon monoksida
* Oksida nitrogen
* Oksida sulfur
* CFC
* Hidrokarbon
* Ozon
* Volatile Organic Compounds
* Partikulat

[sunting] Dampak
[sunting] Dampak kesehatan

Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.

Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.

memperkirakan dampak pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan kematian prematur, perawatan rumah sakit, berkurangnya hari kerja efektif, dan ISPA pada tahun 1998 senilai dengan 1,8 trilyun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3 trilyun rupiah di tahun 2015.
[sunting] Dampak terhadap tanaman

Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.
[sunting] Hujan asam

pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:

* Mempengaruhi kualitas air permukaan
* Merusak tanaman
* Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
* Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan

[sunting] Efek rumah kaca

Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.

Dampak dari pemanasan global adalah:

* Pencairan es di kutub
* Perubahan iklim regional dan global
* Perubahan siklus hidup flora dan fauna

[sunting] Kerusakan lapisan ozon

Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
Di Indonesia, kendaraan bermotor merupakan sumber utama polusi udara di perkotaan. Menurut World Bank, dalam kurun waktu 6 tahun sejak 1995 hingga 2001 terdapat pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia sebesar hampir 100%. Sebagian besar kendaraan bermotor itu menghasilkan emisi gas buang yang buruk, baik akibat perawatan yang kurang memadai ataupun dari penggunaan bahan bakar dengan kualitas kurang baik (misal: kadar timbal/Pb yang tinggi) . World Bank juga menempatkan Jakarta menjadi salah satu kota dengan kadar polutan/partikulat tertinggi setelah Beijing, New Delhi dan Mexico City. Polusi udara yang terjadi sangat berpotensi menggangu kesehatan. Menurut perhitungan kasar dari World Bank tahun 1994 dengan mengambil contoh kasus kota Jakarta, jika konsentrasi partikulat (PM) dapat diturunkan sesuai standar WHO, diperkirakan akan terjadi penurunan tiap tahunnya: 1400 kasus kematian bayi prematur; 2000 kasus rawat di RS, 49.000 kunjungan ke gawat darurat; 600.000 serangan asma; 124.000 kasus bronchitis pada anak; 31 juta gejala penyakit saluran pernapasan serta peningkatan efisiensi 7.6 juta hari kerja yang hilang akibat penyakit saluran pernapasan – suatu jumlah yang sangat signifikan dari sudut pandang kesehatan masyarakat. Dari sisi ekonomi pembiayaan kesehatan (health cost) akibat polusi udara di Jakarta diperkirakan mencapai hampir 220 juta dolar pada tahun 1999.

Mekanisme terjadinya gangguan kesehatan akibat polusi udara secara umum
Berikut ini beberapa mekanisme biologis bagaimana polutan udara mencetuskan gejala penyakit:
1. Timbulnya reaksi radang/inflamasi pada paru, misalnya akibat PM atau ozon.
2. Terbentuknya radikal bebas/stres oksidatif, misalnya PAH(polyaromatic hydrocarbons).
3. Modifikasi ikatan kovalen terhadap protein penting intraselular seperti enzim-enzim yang bekerja dalam tubuh.
4. Komponen biologis yang menginduksi inflamasi/peradangan dan gangguan system imunitas tubuh, misalnya golongan glukan dan endotoksin.
5. Stimulasi sistem saraf otonom dan nosioreseptor yang mengatur kerja jantung dan saluran napas.
6. Efek adjuvant (tidak secara langsung mengaktifkan sistem imun) terhadap sistem imunitas tubuh, misalnya logam golongan transisi dan DEP/diesel exhaust particulate.
7. Efek procoagulant yang dapat menggangu sirkulasi darah dan memudahkan penyebaran polutan ke seluruh tubuh, misalnya ultrafine PM.
8. Menurunkan sistem pertahanan tubuh normal (misal: dengan menekan fungsi alveolar makrofag pada paru).

Pengaruh polusi udara terhadap kesehatan jangka pendek dan jangka panjang

Pajanan jangka pendek

1. Perawatan di rumah sakit, kunjungan ke Unit Gawat Darurat atau kunjungan rutin dokter, akibat penyakit yang terkait dengan respirasi (pernapasan) dan kardiovaskular.
2. Berkurangnya aktivitas harian akibat sakit
3. Jumlah absensi (pekerjaan ataupun sekolah)
4. Gejala akut (batuk, sesak, infeksi saluran pernapasan)
5. Perubahan fisiologis (seperti fungsi paru dan tekanan darah)

Pajanan jangka panjang
1. Kematian akibat penyakit respirasi/pernapasan dan kardiovaskular
2. Meningkatnya Insiden dan prevalensi penyakit paru kronik (asma, penyakit paru osbtruktif kronis)
3. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin
4. Kanker

Polutan udara spesifik yang banyak berpengaruh terhadap kesehatan
1. Particulate Matter (PM)
Penelitian epidemiologis pada manusia dan model pada hewan menunjukan PM10 (termasuk di dalamnya partikulat yang berasal dari diesel/DEP) memiliki potensi besar merusak jaringan tubuh. Data epidemiologis menunjukan peningkatan kematian serta eksaserbasi/serangan yang membutuhkan perawatan rumah sakit tidak hanya pada penderita penyakit paru (asma, penyakit paru obstruktif kronis, pneumonia), namun juga pada pasien dengan penyakit kardiovaskular/jantung dan diabetes. Anak-anak dan orang tua sangat rentan terhadap pengaruh partikulat/polutan ini, sehingga pada daerah dengan kepadatan lalu lintas/polusi udara yang tinggi biasanya morbiditas penyakit pernapasan (pada anak dan lanjut usia) dan penyakit jantung/kardiovaskular (pada lansia) meningkat signifikan. Penelitian lanjutan pada hewan menunjukan bahwa PM dapat memicu inflamasi paru dan sistemik serta menimbulkan kerusakan pada endotel pembuluh darah (vascular endothelial dysfunction) yang memicu proses atheroskelosis dan infark miokard/serangan jantung koroner. Pajanan lebih besar dalam jangka panjang juga dapat memicu terbentuknya kanker (paru ataupun leukemia) dan kematian pada janin. Penelitian terbaru dengan follow up hampir 11 tahun menunjukan bahwa pajanan polutan (termasuk PM10) juga dapat mengurangi fungsi paru bahkan pada populasi normal di mana belum terjadi gejala pernapasan yang mengganggu aktivitas.

2. Ozon
Ozon merupakan oksidan fotokimia penting dalam trofosfer. Terbentuk akibat reaksi fotokimia dengan bantuan polutan lain seperti NOx, dan Volatile organic compounds. Pajanan jangka pendek/akut dapat menginduksi inflamasi/peradangan pada paru dan menggangu fungsi pertahanan paru dan kardiovaskular. Pajanan jangka panjang dapat menginduksi terjadinya asma, bahkan fibrosis paru. Penelitian epidemiologis pada manusia menunjukan pajanan ozon yang tinggi dapat meningkatkan jumlah eksaserbasi/serangan asma.

3. NOx dan SOx
NOx dan SOx merupakan co-pollutants yang juga cukup penting. Terbentuk salah satunya dari pembakaran yang kurang sempurna bahan bakar fosil. Penelitian epidemologi menunjukan pajanan NO2,SO2 dan CO meningkatkan kematian/mortalitas akibat penyakit kardio-pulmoner (jantung dan paru) serta meningkatkan angka perawatan rumah sakit akibat penyakit-penyakit tersebut.

polusi lingkungan

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).

Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat rnemberikan efek merusak.

Suatu zat dapat disebut polutan apabila:
1. jumlahnya melebihi jumlah normal
2. berada pada waktu yang tidak tepat
3. berada pada tempat yang tidak tepat

Sifat polutan adalah:
1. merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat
lingkungan tidak merusak lagi

2. merusak dalam jangka waktu lama.
Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi
dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh
sampai tingkat yang merusak.

Macam-macam Pencemaran
Macam-macam pencemaran dapat dibedakan berdasarkan pada tempat terjadinya, macam bahan pencemarnya, dan tingkat pencemaran.

a. Menurut tempat terjadinya
Menurut tempat terjadinya, pencemaran dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu pencemaran udara, air, dan tanah.

1. Pencemaran udara
Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya sebagai berikut.
a. Gas HzS. Gas ini bersifat racun, terdapat di kawasan gunung berapi,
bisa juga dihasilkan dari pembakaran minyak bumi dan batu bara.

b. Gas CO dan COz. Karbon monoksida (CO) tidak berwarna dan tidak
berbau, bersifat racun, merupakan hash pembakaran yang tidak
sempurna dari bahan buangan mobil dan mesin letup. Gas COZ dalam
udara murni berjumlah 0,03%. Bila melebihi toleransi dapat meng-
ganggu pernapasan. Selain itu, gas C02 yang terlalu berlebihan di
bumi dapat mengikat panas matahari sehingga suhu bumi panas.
Pemanasan global di bumi akibat C02 disebut juga sebagai efek rumah
kaca.

c. Partikel SOZ dan NO2. Kedua partikel ini bersama dengan partikel cair
membentuk embun, membentuk awan dekat tanah yang dapat
mengganggu pernapasan. Partikel padat, misalnya bakteri, jamur,
virus, bulu, dan tepung sari juga dapat mengganggu kesehatan.

d. Batu bara yang mengandung sulfur melalui pembakaran akan meng-
hasilkan sulfur dioksida. Sulfur dioksida ber$ama dengan udara serta
oksigen dan sinar matahari dapat menghasilkan asam sulfur. Asam ini
membentuk kabut dan suatu saat akan jatuh sebagai hujan yang
disebut hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan gangguan pada
manusia, hewan, maupun tumbuhan. Misalnya gangguan pernapasan,
perubahan morfologi pada daun, batang, dan benih.

Sumber polusi udara lain dapat berasal dari radiasi bahan radioaktif, misalnya, nuklir. Setelah peledakan nuklir, materi radioaktif masuk ke dalam atmosfer dan jatuh di bumi. materi radioaktif ini akan terakumulusi di tanah, air, hewan, tumbuhan, dan juga pada manusia. Efek pencemaran nuklir terhadap makhluk hidup, dalam taraf tertentu, dapat menyebabkan mutasi, berbagai penyakit akibat kelainan gen, dan bahkan kematian.

Pencemaran udara dinyatakan dengan ppm (part per million) yang artinya jumlah cm3 polutan per m3 udara.

2. Pencemaran air
Polusi air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar sebagai berikut.

a. Pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan
sampah domestik, misalnya, sisa detergen mencemari air. Buangan
industri seperti Pb, Hg, Zn, dan CO, dapat terakumulasi dan bersifat
racun.

b. Sampah organik yang dibusukkan oleh bakteri menyebabkan 02 di air
berkurang sehingga mengganggu aktivitas kehidupan organisme air.

c. Fosfat hasil pembusukan bersama h03 dan pupuk pertanian
terakumulasi dan menyebabkan eutrofikasi, yaitu penimbunan mineral
yang menyebabkan pertumbuhan yang cepat pada alga (Blooming
alga). Akibatnya, tanaman di dalam air tidak dapat berfotosintesis
karena sinar matahari terhalang.

Salah satu bahan pencemar di laut ada lah tumpahan minyak bumi, akibat kecelakaan kapal tanker minyak yang sering terjadi. Banyak organisme akuatik yang mati atau keracunan karenanya. (Untuk membersihkan kawasan tercemar diperlukan koordinasi dari berbagai pihak dan dibutuhkan biaya yang mahal. Bila terlambat penanggulangan-nya, kerugian manusia semakin banyak. Secara ekologis, dapat mengganggu ekosistem laut.

Bila terjadi pencemaran di air, maka terjadi akumulasi zat pencemar pada tubuh organisme air. Akumulasi pencemar ini semakin meningkat pada organisme pemangsa yang lebih besar.

3. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah disebabkan oleh beberapa jenis pencemaran berikut ini :
a. sampah-sampah pla.stik yang sukar hancur, botol, karet sintesis,
pecahan kaca, dan kaleng
b. detergen yang bersifat non bio degradable (secara alami sulit
diuraikan)
c. zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida.

4. Polusi suara
Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru mesin pabrik, radio/tape recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu pendengaran.
b. Menurut macam bahan pencemar
Macam bahan pencemar adalah sebagai berikut.

1. Kimiawi; berupa zat radio aktif, logam (Hg, Pb, As, Cd, Cr dan Hi),
pupuk anorganik, pestisida, detergen dan minyak.
2. Biologi; berupa mikroorganisme, misalnya Escherichia coli, Entamoeba
coli, dan Salmonella thyposa.
3. Fisik; berupa kaleng-kaleng, botol, plastik, dan karet.

c. Menurut tingkat pencemaran
Menurut WHO, tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar dan waktu (lamanya) kontak. Tingkat pencemaran dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut :

1. Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada
panca indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada
ekosistem lain. Misalnya gas buangan kendaraan bermotor yang
menyebabkan mata pedih.
2. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan
menyebabkan sakit yang kronis. Misalnya pencemaran Hg (air raksa)
di Minamata Jepang yang menyebabkan kanker dan lahirnya bayi
cacat.
3. Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya
sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam
lingkungan. Misalnya pencemaran nuklir.
2. Parameter Pencemaran
Dengan mengetahui beberapa parameter yang ads pads daerah/kawasan penelitian akan dapat diketahui tingkat pencemaran atau apakah lingkungan itu sudah terkena pencemaran atau belum. Paramaterparameter yang merupakan indikator terjadinya pencemaran adalah sebagai berikut :
a. Parameter kimia
Parameter kimia meliputi C02, pH, alkalinitas, fosfor, dan logam-logam
berat.
b. Parameter biokimia
Parameter biokimia meliputi BOD (Biochemical Oxygen Demand), yaitu
jumlah oksigen dalam air. Cars pengukurannya adalah dengan
menyimpan sampel air yang telah diketahui kandungan oksigennya
selama 5 hari. Kemudian kadar oksigennya diukur lagi. BOD digunakan
untuk mengukur banyaknya pencemar organik.

Menurut menteri kesehatan, kandungan oksigen dalam air minum atau BOD tidak boleh kurang dari 3 ppm.

c. Parameter fisik
Parameter fisik meliputi temperatur, warna, rasa, bau, kekeruhan, dan radioaktivitas.

d. Parameter biologi
Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya mikroorganisme, misalnya, bakteri coli, virus, bentos, dan plankton.

Kamis, 02 Desember 2010

Keseimbangan lingkungan

KESEIMBANGAN LIGKUNGAN
Lingkungan yang seimbang memiliki memiliki daya lenting dan daya dukung yang tinggi. Keseimbangan lingkungan ini di tentukan oleh seimbangnya energi yang masuk dan energi yang digunakan, seimbangnya antara bahan makanan yang terbentuk yang terbentuk dengan yang digunakan. Seimbangnya faktor-faktor biotik. Gangguan terhadap salah satu factor dapat menggangu keseimbangan lingkungan
1.Daya Lenting dan Daya Lingkungan
lingkungan adalah segala sesuatu yang terdapat di sekitar mahluk hidup. Lingkungan terdiri factor biotik dan abiotik. Oleh karena lingkungan membentuk suatu sistem, maka di sebut sebagai system lingkungan atau ekosistem.
Telah kita bahas sebelumnya, bahwa ekosistem (system lingkungan) dapat tumbuh dan berkembang hingga mencapai klimaks, dan mencapai keseimbangan lingkungan.sistem lingkungan itu memiliki daya lenting, yakni daya untuk pulih kembali ke keadaan seimbang. Selain itu,sistem lingkungan juga memiliki daya dukung, yakni kemampuan lingkungan untuk dapat memenuhi kebutuhan sejumlah mahluk hidup agar dapat tumbuh dan berkembang secara wajar di dalamnya.
lingkungan adalah segala sesuatu yang terdapat di sekitar mahluk hidup. Lingkungan terdiri factor biotik dan abiotik. Oleh karena lingkungan membentuk suatu sistem, maka di sebut sebagai system lingkungan atau ekosistem.
Telah kita bahas sebelumnya, bahwa ekosistem (system lingkungan) dapat tumbuh dan berkembang hingga mencapai klimaks, dan mencapai keseimbangan lingkungan.sistem lingkungan itu memiliki daya lenting, yakni daya untuk pulih kembali ke keadaan seimbang. Selain itu,sistem lingkungan juga memiliki daya dukung, yakni kemampuan lingkungan untuk dapat memenuhi kebutuhan sejumlah mahluk hidup agar dapat tumbuh dan berkembang secara wajar di dalamnya.

Contoh daya dukung lingkungan adalah sebagai berikut: seumpama ada sebidang tanah yang hanya di tumbuhi oleh rerumputan. Sebidang tanah itu hanya dapat menghidi 1000 ekor kelinci. Rumput, kelinci mikroorganisme dan benda-benda abiotik yang ada di padang rumput itu saling berinteraksi yang akan membentuk ekosistem yang seimbang. Misalkan dari 1000 ekor kelinci itu terdapat 100 ekor kelinci mati, mqaka akan ada kelebihan makanana rerumputan. Hal yamng demikian memungkinkan kelinci untuk berkembang baik. Maka meningkatlah populasi kelinci. Misalkan populasi kelinci mencapai 1100 ekor, berarti ada kelebihan 100 ekor kelinci. Di antara kelinci-kelinci tersebut terjadi kompetisi, berebut makanan. Yang dapat beradaptasi akan lestari, sedangkan yang tidak akan mati. Maka populasi kelinci itu akan menurun. Demikianlah, populasi kelinci naik turun pada batas keseimbangan ekosistem. Di katakana bahwa lingkungan padang rumput itu memiliki daya dukung untuk kehidupan 1000 ekor kelinci.
Jika populasi kelinci tertus meningkat, sehingga besarnya populasi kelinci telah melampaui daya dukung lingkungan, maka muncullah masalah lingkungan. Misalnya, di antara kelinci itu ada yang kelaparan, terjadi kompetisi memperebutkan makanan, ada yang berkelahi, dan ada yang mati terkenak penyakit. Back
.Daya Lenting dan Daya Lingkungan
lingkungan adalah segala sesuatu yang terdapat di sekitar mahluk hidup. Lingkungan terdiri factor biotik dan abiotik. Oleh karena lingkungan membentuk suatu sistem, maka di sebut sebagai system lingkungan atau ekosistem.
Telah kita bahas sebelumnya, bahwa ekosistem (system lingkungan) dapat tumbuh dan berkembang hingga mencapai klimaks, dan mencapai keseimbangan lingkungan.sistem lingkungan itu memiliki daya lenting, yakni daya untuk pulih kembali ke keadaan seimbang. Selain itu,sistem lingkungan juga memiliki daya dukung, yakni kemampuan lingkungan untuk dapat memenuhi kebutuhan sejumlah mahluk hidup agar dapat tumbuh dan berkembang secara wajar di dalamnya.


2.Pengaruh Kegiatan Manusia Terhadap Daya Lenting Dan Daya Dukung Lingkungan
Daya dukung lingkungan dapt di tingkatkan. Manusia selalu ber usaha meningkatkan daya dukung lingkunganya, terutama terhadap lingkungan buatan. Misalnya, agar padang rumput dapat menampung lebih dari 1000 ekor kelinci tanpa kompetisi, tanahnya di beri pupuk agar rumput tumbuh lebih subur. Pemberian pupuk pda ekosistem pertanian, pemberantasan hama, penyakit pemilihan bibit, dan pengairan, merupakan beberapa contoh usaha manusia untuk meningkatkan daya dukung lingkungan. Namun harus selalu di ingat, kemampuan (kapasitas) lingkungan terbatas. Daya dukung lingkungan tidak mungkin terusmenerus di tingkatkan tanpa batas.

Pada zaman dahulu, populasi manusia di bumi senantiasa tetap. Sejak abad 1 hingga tahun 1650 masehi, penduduk bumi di perkirakan tetap 0,5 milyar jiwa. Jika selama kurang lebih 16 abad lebih penduduk bumi tetap sama. Ini merupakan suatu bukti adanya keseimbangan antara populasi manusia dengan lingkungannya. Akan tetapi,setelah terjadi perkembangan iptek dan revolusi industri, populasi manusia terus-menerus meningkat. Hanya 250 tahun setelah itu (sekitar tahun 1900) populasi manusia telah mencapai 1 milyar. Artinya, di perlukan 250 tahun untuk berlipat dua kaili. Pengetahuan manusia terusmeningkat. Karena laju pertumbuhan penmduduk terus meningkat, hanya dalam waktu 70 tahun penduduk dunia mencapai 3,5 milyar. Di perkirakan 33 tahun setelah itu, jadi tahun 2003, jika laju pertumbuhan tetap seperti tahun 1970, jilah penduduk dunia mencapai 7 milyar. Ironisnya, Negara yang memiliki jumlah penduduk besar adalah Negara-negara miskin.
Dari angka-angka itu dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk akan terus bertambah dan tidak pernah berkurang. Dengan demikian, kebutuhan dasar manusia seperti makanana, sandang dan perumahan akan terus bertambah besar. Akibatnya bahan-bahan (sumber daya alam) akan semakin banyak di ambil dari lingkungan.
Perkembangan iptek memicu industrialisasi. Untuk memenuhi kebutuhan populasi yang terus meningkat, harus di produksi bahan-bahan kebutuhan dalam jumlah besar melalui industri. Akibatnya sebagai berikut.
1.Sumberdaya alam yang di ambil dari lingkungan semakin besar baik macam maupun jumlahnya.
2.Industri mengeluarkan limbah yang mencemari lingkungan.
3.Populasi manusia juga mengeluarkan limbah, yaitu limbah rumah tangga dan limbah manusia yang mencemari lingkungan.
4.Muncul bahan-bahan sintetik yang tidak alami, misalnya insektisida dan obat-abatan, yang dapat meracuni lingkungan. Akibat berikutnya, lingkungan semakin rusak dan mengalami pencemaran.
Semua itu berpengaruh pada daya lenting dan daya lingkungan semakin kecil, artinya waktu yang di gunakan oleh lingkungan untuk pulih kembali semakin lama. Karena kerusakan lingkungan, daya lingkungan semakin kecil. Artinya, lingkungan tidak mampu lagi menyediakan kebutuhan hiduporganisme yang ada di dalamnya. Ini disebapkan oleh kapasitas (kemampuan) lingkungan ada batasnya. Apabila lingkungan terus di ganggu, lingkungan tidak lagi memiliki daya lenting sehingga tidak dapat mencapai keseimbangan. Pada mulanya, organisme mampu untuk beradaptasi untuk terhadap perubahan lingkungan. Akan tetapi, perubahan lingkungan oleh karena perbuatan manusiaitu berlangsung cepat, sehingga organisme tidak mampu lagi mengikuti bperubahan lingkungan.
Sejak tahun 1970-an manusia di hadapkan pada masalah lingkungan yang mengewatirkan yaitu kerusakan lingkungan dan pencemaran. Penyebapnya adalah ledakan populasi manusia, kemajuan imtek, dan industrialisasi.
Kerusakan lingkungan dan pencemaran membawa banyak perubahan pada lingkungan. Misalnya, beberapa spesies hewan dan tumbuhan punah dan adanya bahan pencemar pada sayuran, ikan, dan daging yang dikonsumsi.
Bahan pencemar tersebar mengikuti jarring-jaring makanan dan siklus biokimia, melintasi wilayah Negara dan benua. Dampak pencemaran tidak hanya di rawsakan secara local, atau regional, melaikan juga di rasakan secara global.
Contoh munculnya masalah global adalah sebagai berikut, gas CO2 yang di hasilkan dari proses pembakaran, meningkatkan kadar CO2 di atmusfer. Akibatnya, bumi di srelimuti gas dan debu-debu pencemar. Kandungan gas CO2 semakin tinggi karena banyak hutan di tebang. Sehingga tidak dapat menyerap CO2. karenanya, cahaya cahaya matahari yang masuk ke bumi tidak dapat di pantulkan lagi ke angkasa, sebap terperangkap gas-gas dan debu tadi. Seolah-olah bumi di selubungi oleh ”kaca” yang berupa gas pencemar yang menyerap panas. Akibatnya suhu bumi semakin meningkat. Inilah yang di sebut sebagi efek rumah kaca. Lihat gambar 12.3.Jika suhu terus meningkat, es kutup akan mencair. Jika es di daerah kutup mencair, mak permukaan air laut meningkat. Meningkatnya permukaan air laut menenggelamkan daerah pantai yang rendah.

pola interaksi ekosistem

POLA INTERAKSI EKOSISTEM
Ekosistem dapat terjadi karena adanya aksi interaksi. Di dalam aksi interaksi terjadi aliran energi dan daur materi.

Aksi interaksi memiliki pola-pola interaksi sebagai berikut:
1. Rantai makanan
Yaitu proses makan (konsumen) dan dimakan (produsen)

2. Aliran Energi
Merupakan proses mengalirnya energi dimulai dari cahaya matahari ke produser (diubaha dalam bentuk energi kimia), konsumen, kemudian tersebar ke lingkungan dalam bentuk panas

3. Jaring-jaring makanan
Merupakan bentuk rantai makanan yang sangat kompleks. Semakin kompleks jaring-jaring makanan menunjukkan semakin kompleksnya aliran energi dan aliran makanan. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya kestabilan komunitas dan kestabilan ekosistem. Artinya, jika salah satu spesies hilang, jaring-jaring makanan masih tetap bisa berjalan. Sebaliknya, jika jaring-jaring makanan itu sederhana, jika salah satu spesies hilang, maka aliran energi dan aliran makanan di dlam ekosistem tersebut akan kacau.

4. Piramida Ekologi
Didalam ekosistem alami, biasanya produser yang menepati tingkat trifik pertama memiliki jumlah yang lebih besar dibandingkan konsumer I, dan konsumer I memiliki jumlah lebih besar dari jumlah konsumer II. Jika digambarkan, akan berbentuk piramida dengan bentuk ujung yang semakin meruncing. Itulah sebababnya disebut dengan piramida ekologi.

isilah-istilah ekologi

KAMUS ISTILAH

Autotrof: dapat menagkap energi sinar matahari dan menggunakan bahan anorganik untuk membentuk bahan organik yang kompleks.
Bahan anorganik: bahan yang tidak bisa diuraikan oleh pengurai, contohnya; C, N, CO2, H2O
Bahan organik: meupakan bahan yang bisa diuraikan oleh pengurai, contohnya; protein, lipida, karbohidrat, dan humus.
Biofag: memakan makhluk yang masih hidup
Bimassa: berat total dari tubuh makhluk hidup atau berat total tubuh makhluk hidup dalam suatu ekosistem.
Ekosistem: hubungan antar komunikat (komponen) ekologi yang melakukan interaksi dengan lingkungannya yaitu komponen abiotik.
Beterotrof : menggunakan, menata kembali dan memecah bahan organik bagi kepentingan hidup yang menjadi fenomena menonjol.
Individu: satu kesatuan fungsi organ-organ yang bekerjasama untuk membentuk fungsi kehidupan
Karbindioksida: senyawa gas yang memiliki rumus kimia CO2, sangat diperlukan tumbuhan dalam proses fotosintesis, gas ini juga dihasilkan dalam respirasi hewan dan manusia.
Komponen biotik: komponen yang terdiri dari makhluk yang hidup dan dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu: produsen, konsumer makro, dan konsumer mikro.
Komunitas: interaksi antar populasi di dalam suatu areal tertentu
Komponen abiotik: komponen yang terdiri dari makhluk tak hidup, contoh: bahan anorganik dan rezim iklim.
Komsumer makro atau fagotrof: yaitu kelompok konsumen yang umumnya merupakan hewan heterotrof yaitu herbivora, karnivora, dan omnivora.
Konsumer mikro: atau disebut juga dengan dekomposer atau osmotrof terutama golongan mikroba yaitu bakteri dan fungi.
Konsumen primer: adalah tingkat trofik yang memakan produsen (tumbuhan), yang termasuk konsumen primer adalah herbivora
Konsumen sekunder: adalah tingkat trofik yang memakan konsumen primer (herbivora), yang termasuk konsumen sekunder adlah karnivora.
Konsumen terseier: adalah tingkat trofik pengurai
Mineral: unsur-unsur yang diperguakan oleh makhluk hidup, misalnya belerang (S), fosfat (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), besi (Fe), Natrium (Na), khlor (Cl), dan sebagainya yang semuanya diperoleh makhluk hidup dalam bentuk ion-ion. Fungsi mineral antara lain; untuk katalisator reaksi metabolisme, penyusun tubuh, menjaga keseimbangan asam basa, dan mengatur faal tubuh.
Oksigen: senyawa gas yang memiliki rumus kimia O2 merupakan gas yang berguna dalam pernafasan makhluk hidup untuk mendapatkan energi.
Populasi: interaksi antar individu di dalam satu spesies pada suatu areal tertentu.
Produsen: adalah tumbuhan hijau yang dapat berfotosintesis, menghasilkan zat makanan (amilum), dan oksigen
Saprofag : memakan makhluk yang sudah mati.
Rezim iklim : keadaan yang berhubungan dengan suhu, kelembapan, curah hujan, dan sebagainya 24. Teknik sampling : teknik pengambilan kelompok kecil yang dapat mewakili keompok besar (populasi) yang memiliki kesamaan dari segala hal.

DAUR BIOGEOKIMIA

DAUR BIOGEOKIMIA
Zat karbon ( C ), air ( H2O ), Belerang ( S ), Nitrogen ( N2 ), Oksigen ( O2 ), dan zat-zat lainnya yang diperlukan makhluk hidup secara terus menerus didaur ulang di dalam ekosistem. Untuk itu kita akan mempelajari daur biogeokimia dari daur N2, CO2, O2, S, dan fosfor. Fungsi dari daur biogeokimia adalah untuk melestarikan makhluk hidup dan ekosistem.

Dari segi biosfir sebagai keseluruhan daur biogeokimia itu dapat digolongkan dalam dua golongan dasar yaitu tipe-tipe berbentuk gas yang tempat terjadinya di atmosfir atau hidrosfir (lautan) dan tipe-tipe sedimen yang terjadinya di dalam kulit bumi. Tipe bentuk gas contohnya daur karbon, nitrogen, oksigen. Tipe bentuk sedimen contohnya daur sulfur dan fosfor.

Daur tipe gas agak cepat menyesuaikan terhadap gangguan-gangguan sebab adanya wilayah atmosfir yang luas serta relatif lebih sempurna dalam arti global sebab adanya pengendalian umpan balik negatif alam. Sebagai contoh : Peningkatakan dalam produksi CO2 oksidasi atau pembakaran, misalnya cenderung untuk disebarkan oleh gerakan udara dan peningkatan pengeluaran penggantian kenaikan pengambilan oleh tumbuh-tumbuhan dan pembentukan karbonat di dalam lautan.

Daur tipe sedimen cenderung untuk lebih kurang sempurna dan lebih mudah diganggu oleh gangguan setempat sebab sebagian besar bahan terdapat dalam tempat dan relatif tidak aktif dan tidak bergerak di dalam kulit bumi. Akibatnya, beberapa bagian dari bahan yang dapat dipertukarkan cenderung " hilang" untuk waktu yang lama apabila gerakan menurunnya jauh lebih cepat dari pada gerakan "naik" kembali.

Setiap daur melibatkan unsur organisme untuk membantu menguraikan senyawa-senyawa menjadi unsur-unsur. Dalam daur belerang misalnya, mikroorganisme yang bertanggung jawab dalam setiap trasformasi adalah sebagai berikut :

1. H2S → S → SO4; bakteri sulfur tak berwarna, hijau dan ungu.

2. SO4 → H2S (reduksi sulfat anaerobik), bakteri desulfovibrio

3. H2S → SO4 (Pengokaidasi sulfide aerobik); bakteri thiobacilli

4. S organik → SO4 + H2S, masing-masing mikroorganisme heterotrofik aerobik dan anaerobik.

Seperti pada daur nitrogen, contoh beberapa mikroorganisme tersebut adalah :

1. Nitrosomanas mengubah amonium menjadi nitrit

2. Nitrobacter mengubah nitrit menjadi nitrat

3. Rhizobium menambat nitrogen dari udara

4. Bakteri hidup bebas pengikat nitrogen seperti Azotobakter (aerobik) dan Clostridium (anaerobik)

5. Algae biru hijau pengikat nitrogen seperti Anabaena, Nostoc dan anggota-anggota lain dari ordo Nostocales

6. Bakteri ungu pengikat nitrogen seperti Rhodospirillum

Selasa, 30 November 2010

BENARKAH OTAK KANAN LEBIH HEBAT DARI OTAK KIRI?

BENARKAH OTAK KANAN LEBIH HEBAT DARI OTAK KIRI?
(Refleksi atas pemahaman yang salah tentang belahan otak kanan & otak kiri)
Mengapa saya menulis refleksi ini?
Saya menulis artikel ini, karena banyak anggapan selama ini yang kurang tepat tentang pengetahuan otak kita. Beberapa buku juga menulis kehebatan otak kanan, yang juga ditulis oleh penulis yang cukup punya nama. Mereka memakai banyak macam judul, misalnya: gunakan otak kanan anda, berbisnis dengan otak kanan, sukses dengan otak kanan, 13 wasiat terlarang, dahsyat dengan otak kanan, dsb. Ada juga yang menulis otak kiri dikaitkan dengan IQ dan otak kanan dikaitkan dengan EQ. Tulisan tersebut ‘nampak’ bagus, sayangnya penulis menyadur dari sumber penemuan Roger W Sperry di tahun 1960an saja. Tanpa melihat lebih jauh kelanjutan dari penelitian tersebut dan riset tentang otak (Neuroscience) . Akibatnya pemahaman dan kesimpulan sang penulis menjadi tidak sesuai lagi (baca: tidak uptodate) dengan literatur terbaru. Saya mengerti mereka mempunyai tujuan baik dengan apa yang mereka sampaikan. Namun tulisan tersebut bisa menimbulkan persepsi yang kurang tepat tentang hasil riset otak yang sebenarnya dan memperpanjang persepsi yang salah tentang kebenaran ilmu tentang otak itu sendiri (neuroscience).
Pernah juga saya mengikuti seminar dengan topik “Kehebatan otak kanan” di salah satu kota di Jawa Timur. Saya berharap mendapat insight dan wawasan baru. Salah satu mahasiswa, dalam seminar itu bertanya, “Bagaimana peran otak kanan dalam kesuksesan?” Pembicara tersebut menjawab, “Kalau anda ingin sukses, masuklah golongan minoritas, dan golongan minoritas itu adalah golongan otak kanan.”
Dari berbagai pemaparan dalam seminar itu, tampak sekali sang pembicara ‘mengagungkan’ otak kanan dan ‘mengkerdilkan’ peran otak kiri. Hal ini terlihat dari berbagai dalil, contoh, gambar dan cerita yang mendukung pemikiran versi sang pembicara. Di akhir sesi, para peserta yang dominan mahasiswa dan pebisnis muda, mendadak ingin diakui dirinya penganut paham otak kanan. Mereka yang dominan otak kiri, merasa sedikit malu dan pingin secepatnya berganti haluan menjadi penganut paham kanan juga. Di mata mereka hanya paham kanan saja yang bisa sukses. “Benarkah otak kanan lebih hebat dari otak kiri?” “Dan benarkah hanya bermodalkan otak kanan, kita meraih sukses dalam hidup?”
Intro diatas adalah beberapa hal yang terjadi juga di sekitar kita. Harapan saya dari refleksi ini, mengembalikan kepada kita semua, bahwa Tuhan Sang Pencipta memberikan kita otak yang utuh dengan kedua belahan yang memang berbeda fungsinya dan saling bersinergi satu sama lain yang menghasilkan daya pikir baik itu intelegensi, emosi dan spiritual serta perilaku manusia. Yang perlu kita lakukan adalah bersyukur dan memahami bagaimana menggunakan kedua belahan otak kita secara bijak dan benar.
Penemuan Roger W Sperry Berbicara tentang otak kiri dan kanan, bermula dari penemuan hebat Roger W Sperry di tahun 1960. Awal mulanya, Roger W Sperry melakukan penelitian terhadap orang yang mengalami sakit epilepsi dimana sambungan antara otak kiri dan kanan (corpus collosum) yang diduga oleh Roger Sperry bahwa dengan pemotongan corpus calosum ini mampu meredakan penyakit epilepsi tersebut. Tetapi pemotongan sambungan tersebut mempunyai efek dimana otak kiri dan kanannya tidak dapat bekerja sama, misalkan ia dapat melihat seekor simpanse tetapi tidak dapat menyebutkan namanya. Berkat penelitian tersebut Roger W Sperry mendapat anugerah hadiah Nobel di tahun 1981.
Roger W Sperry mengemukakan bahwa otak manusia terdiri dari belahan kiri dan kanan, di mana masing-masing belahan otak tersebut mempunyai fungsi yang berbeda. Tugas belahan kiri paling utama adalah untuk bahasa (verbal) termasuk kata-kata, logika, matematika, urutan, analisis, dll sedangkan tugas belahan kanan berfungsi selain dari bahasa (nonverbal) yang meliputi kreativitas, irama, kesadaran ruang, imajinasi, melamun, warna, dll
Seseorang yang dominan belahan kiri, biasanya akan:
• Memilih sesuatu yang berurutan
• Belajar lebih baik dari bagian-bagian kemudian keseluruhan
• Lebih memilih system membaca fonetik
• Menyukai kata-kata symbol dan huruf
• Lebih memilih membaca subyeknya lebih dulu
• Mau berbagi informasi fakta yang berhubungan
• Lebih memilih instruksi yang berurutan secara detail
• Mengalami focus internal lebih besar
• Menginginkan struktur dan prediksi
Seseorang yang dominan belahan kanan, biasanya akan:
• Merasa lebih nyaman dengan sesuatu yang acak
• Paling baik belajar dari keseluruhan kemudian bagian-bagian
• Lebih memilih system membaca seluruh bahasa
• Menyukai gambar, grafik dan diagram
• Lebih memilih melihat atau mengalami subyeknya lebih dulu
• Mau berbagi informasi tentang hubungan antara segala sesuatu
• Lebih memilih yang spontan, lingkungan belajar yang mengalir
• Mengalami fokus eksternal yang lebih besar
• Menginginkan pendekatan yang tak terbatas, baru & mengejutkan.
Dengan tegas, saya katakan disini bahwa kita hanya punya satu otak, yang terbagi menjadi dua belahan yaitu Left hemisphere (belahan kiri) yang merupakan PUSAT BAHASA (VERBAL) yang menjadi fungsi rasional dan Logika, dan Right hemisphere (belahan kanan) yang fungsinya selain dari fungsi verbal yang ada pada otak kiri, seperti : kreatif, irama dll.
Kedua belahan otak ini dihubungkan oleh serabut saraf yang disebut corpus collosum yang menyebabkan terhubungnya 'pesan' antara kedua belahan otak ini. Disini Roger W Sperry menggunakan istilah hemisphere yang berarti 'belahan'. Dan hemisfer disini juga tidak pada keseluruhan dari belahan (hemisfer) otak tersebut tapi hanya pada bagian-bagian tertentu dari belahan (hemisfer) otak ini, yang saya istilahkan sebagai folder dari sebuah hardisk otak yang sangat besar seperti folder-folder yang ada pada hardisk komputer. Ini saya tegaskan agar tidak terjadi salah anggapan selama ini yang menyebut dua otak yaitu otak kanan dan otak kiri.
Sebagian orang terlalu menyederhanakan kesimpulan tersebut atau melihatnya sebagai sesuatu yang ekstrem, yang menciptakan pemisahan dalam berpikir yang tidak didukung riset dan literatur yang benar. Bahkan ada yang muncul yang menggambarkan garis pemisah antara “cara lama otak kiri” dan “pendekatan terbaru otak kanan”. Yang ada hanyalah pilihan dimana belahan yang satu lebih “DIAKTIFKAN” dan yang lainnya tidak. Tidak ada pembelajaran yang efektif yang hanya di satu sisi saja. Yang lebih tepat adalah penggunaan KEDUA BELAHAN OTAK yang jauh lebih hebat, karena otak kita interaktif sifatnya.
Karya orisinal dari Roger William Sperry, Ph.D. yang menemukan perbedaan fungsi antara belahan otak kiri dan kanan, tetap valid sampai hari ini. Tetapi menjaga penemuan itu tetap berada dalam perspektif yang benar itu yang tidak mudah.
Memasuki era 1990an, mulai ditemukan alat-alat yang canggih yang dapat meneliti organ dalam tubuh maupun otak manusia. Dan hal-hal luar biasa yang ditemukan dalam riset untuk mengungkap misteri otak manusia tidak lepas dari adanya alat-alat canggih seperti MRI, PET dan SPECT. Jika sebelum tahun 1990, para ilmuwan menggunakan otak yang telah mati untuk melakukan riset, maka dengan alat ini mereka bisa melakukan test pada otak orang yang hidup. Dan bisa melihat sampai ke tingkat sel-sel otak karena alat-alat tersebut bisa melihat ketipisan hingga 1/1000 tipisnya rambut manusia.
Dengan alat-alat ini juga berhasil diketahui, bahwa 80% dari pengetahuan mengenai otak yang diketahui sebelum tahun 1990 adalah salah. Jadi apa yang sudah diketahui selama bertahun-tahun oleh para ilmuwan mengenai otak manusia hanya 20% saja yang benar. Ini benar-benar merubah ilmu pengetahuan di abad ini mengenai otak manusia.
Otak kita yang tidak seimbang (asimetris)
Pengetahuan kita selama ini mengatakan bahwa otak kiri mengontrol bagian disebelah kanan tubuh, dan otak kanan mengontrol bagian tubuh di sebelah kiri. Namun penemuan terakhir ini oleh Dr. Iaccino mengatakan bahwa otak kiri “bertanggung jawab” dalam sebagian besar aktivitas, termasuk sisi kanan dan sebagian sisi kiri. Maka tidak heran bila kita lebih banyak menggunakan tangan kanan, kaki kanan, mata tertentu dll. Menurut penelitian, 9 dari 10 manusia mempunyai otak kiri yang lebih besar. Pusat intelegensi kita yang paling aktif (area wernicle) ada pada otak kiri (area wernicle otak kiri), sedangkan pusat intelegensi pada otak kanan (area wernicle otak kanan) lebih kecil karena sangat jarang digunakan akibat dari fungsi berbahasa yang ada pada otak kiri yang lebih sering digunakan, yang tidak dimiliki otak sebelah kanan. Maka secara fisik pun ukuran belahan otak kiri dan kanan tidak benar-benar sama, tergantung otak belahan mana yang lebih aktif.
Tentang otak kiri Pemikiran bahwa otak kiri adalah otak logika, dan otak kanan otak kreatif sudah ketinggalan jaman. Kita dapat menjadi sangat kreatif dengan menggunakan tahap-tahap, pola dan variasi yang logis. Buku karya Edward de Bono tentang Berpikir Lateral, mengingatkan kita bahwa seseorang dapat menggunakan sisi otak kiri untuk menjadi kreatif. Selama bertahun-tahun, de Bono melakukan serangkaian proses untuk sampai kepada solusi kreatif melalui metode yang bertahap.
Apakah musik itu merupakan aktivitas pada otak kanan? Pikirkan lagi! Para peneliti neuroscience menemukan bahwa para musisi memproses musik sampai pada tingkat yang lebih besar dibagian belahan otak kiri, sementara mereka yang bukan musisi memprosesnya lebih pada belahan otak kanan. Seorang seniman dalam merancang karya seni, mereka mengikuti logika dan aturan mereka sendiri tentang bentuk, warna dan suara. Karena agar karya mereka dapat diterima orang banyak, harus ada pertimbangan secara logika, detail dan proporsional. Agar menghasilkan karya seni yang bagus, harus melibatkan belahan kiri & kanan secara seimbang.
Tentang Otak kanan Penemuan neuroscience tentang otak kanan, memang memegang peranan dalam hidup kita saat ini. Bicara tentang belahan otak kanan, sekolah adalah tempat yang paling banyak disalahkan. Diperkirakan hampir 90% pembelajaran di sekolah dominan pada belahan otak kiri. Maklum saja cara ceramah adalah metode yang paling mudah dilakukan para guru dalam mengajar. Dan itu lebih banyak mengaktifkan otak kiri. Kenapa banyak siswa yg ‘boring’ waktu guru menerangkan? Karena otak kiri siswa dipacu unjuk kerjanya, sementara otak kanannya nganggur tanpa aktivitas. Dan aktifitas berlebih dari organ tubuh dalam hal ini otak menghasilkan metabolik buangan yang lebih banyak yang menyebabkan otak kiri menjadi cepat lelah. Juga otak kiri yang digunakan secara berlebihan ini, memerlukan nutrisi makanan yang lebih banyak yaitu oksigen dan glukosa. Hal ini berakibat otak kiri lebih banyak mengambil oksigen dan glukosa tubuh, sehingga otak kanan menjadi kekurangan. Karena itulah beberapa siswa melakukan kegiatan saat guru mengajar tsb menjadi sepertinya kelelahan yang berakibat: melamun, cuek, corat-coret kertas, baca komik, jahil sama teman dll. Ini sebagai wujud kompesansi otomatis yang dilakukan oleh otak kanan, yang juga memerlukan nutrisi oksigen dan glukosa. Solusinya, guru seharusnya mengajar dengan melibatkan kedua belahan otak. Belahan otak kanan perlu dilibatkan juga dalam pembelajaran seperti: tampilan gambar, cerita, gerakan, aktivitas kelas, diskusi, musik, film dll.
(Karena itu, saya tergerak untuk menyusun teknik pengajaran berdasarkan cara kerja otak yang sangat berguna bagi para guru, dosen, fasilitator, trainer dan anak-anak Indonesia. Anda bisa baca teknologi Quantum Genius hasil rancangan saya di www.best-camp.com.)
Apakah otak kanan lebih baik daripada otak kiri?
Meskipun otak kanan (non-verbal), pemikirannya sering dianggap sebagai lebih 'kreatif', tidak ada benar atau salah di sini; itu hanya dua cara berpikir yang berbeda. Satu tidak lebih baik daripada yang lain. Yang penting adalah menyadari bahwa ada cara berpikir yang berbeda, mengetahui apa preferensi alamiah anda, dan jika hal itu sangat verbal (otak kiri) daripada visual (otak kanan). Anda perlu terbuka untuk mencoba pendekatan baru diluar dominan otak anda, sehingga melibatkan kedua belahan otak anda.
Memang peran belahan kanan sangat bagus dalam hal kreativitas, intuisi, penemuan ide bisnis, inspirasi baru, imaginasi dan pemikiran baru. Namun, bukan berarti belahan otak kanan lebih penting daripada belahan otak yang kiri, ataupun sebaliknya. Satu hal yang perlu kita ingat bahwa hasil otak kanan untuk menjadi yang sepertinya ide brilian, kreatif, imaginasi, inspirasi, perlu ditindaklanjuti oleh PEMIKIRAN KRITIS OTAK KIRI yang benar-benar KRITIS, bukan sekedar hanya berpikir biasa seperti anda berpikir sehari-hari, sehingga menghasilkan karya yang gemilang (Eureka).
Sehingga kedua-duanya sangat penting, karena itu keduanya harus DIKEMBANGKAN secara SEIMBANG dan SENGAJA agar fungsi masing-masing belahan berjalan seimbang dan saling menguatkan. Jika hanya terfokus pada salah satu belahan maka belahan yang kurang berkembang akan terhambat dan tidak berkembang dalam menjalankan fungsinya. Seseorang akan menjadi miskin kreativitas bila ia lebih banyak dirangsang untuk menggunakan belahan otak kirinya saja, tetapi seseorang tidak dapat dikatakan kreatif saat dia menggunakan otak kanan saja karena sesuatu yang dikatakan kreatif karena dilakukan atau dieksekusi/ action, dimana hal ini dilakukan oleh otak kiri. Sebaliknya jika fungsi belahan otak kanannya yang “katanya” lebih kerap digunakan (dominan) maka tidak ada tindakan atau action seperti yang telah disebutkan diatas tadi dalam kehidupan sehari-hari.
Jadi masalahnya bukan pada otak kanan, atau otak kiri yang lebih hebat. Tapi bagi mereka yang dominan otak kiri, agar mengaktifkan juga belahan otak kanan dalam bekerja, berpikir atau beraktifitas, demikian juga sebaliknya. Lebih ringkasnya adalah apabila belahan otak yang lebih lemah dilibatkan untuk bekerja secara bersamaan dengan belahan yang sudah aktif, maka akan tercipta kemampuan dan efektifitas otak yang 5 hingga 10 kali lebih tinggi dari sebelumnya.
Hampir setiap waktu, kedua belahan otak kita aktif
Penelitian berikutnya berdasarkan penemuan Roger W. Sperry, dilakukan oleh Jerry Levy, PhD, (1995) dari University of Chicago, menegaskan bahwa kedua bagian otak kita terlibat hampir dalam setiap aktivitas dan waktu. Hal ini bisa dibuktikan percobaan penggunaan PET (Positron Mission Tomography) pada seseorang yang sedang berpikir & beraktivitas. Di layar nampak kedua belahan menunjukkan aktivitas otak yang sedang terjadi. Sehingga kenapa ahli neuroscience sekarang sudah tidak menggunakan pembagian menurut dua belahan otak kiri & otak kanan. Alasannya karena terlalu menyederhanakan, dan berpotensi memberikan arti yang salah.
Sebenarnya apapun yang anda lakukan, berbicara misalnya, anda selalu mengakses otak kanan & otak kiri anda. Contoh: saat mendengarkan seseorang berbicara, hal ini mengaktifkan otak kiri (pengertian berbahasa), berdasar pengetahuan yang kita peroleh selama ini, bagian kiri memproses kata-kata, definisi dan bahasa. Pada saat seperti ini, penelitian terbaru dari Neuroscience, membuktikan bahwa belahan otak kanan juga aktif untuk memproses, modulasi nada, tempo dan volume dari komunikasi tersebut. Unsur yang sebenarnya, lebih penting dari kata-kata itu sendiri.
Setelah menulis paragraph diatas, saya jadi ingat sewaktu masih kecil ibu saya memanggil nama saya dengan tipe nada yang berbeda. Saat memanggil saya, “Markus…” dengan nada rendah sambil membawa sesuatu, berarti kabar gembira buat saya, mendapat hadiah atau makanan. Tapi saat memanggil saya dari dalam rumah, “Markus…”, dengan suara yang keras diiringi nada tinggi di akhir kata, itu berarti ibu saya marah besar pada saya. Satu kata yang sama, namun dengan nada yang berbeda memiliki arti yang sangat berbeda, dimana nada tadi ditentukan oleh belahan otak kanan dan pemahaman kata yang disampaikan oleh ibu saya tadi oleh otak kiri.
Yang Benar: Gunakan kedua belahan otak Anda
Singkat kata: kita menggunakan kedua belah sisi otak pada hampir setiap waktu. Sebetulnya tidak mungkin kita dapat menghentikan salah satunya sama sekali. Setelah anda membaca tulisan ini pun, saat ini pula otak anda terus berpikir dan membandingkan data yang sebelumnya ada dan anda ketahui dalam otak anda dengan tulisan saya yang baru anda baca ini. Dan otak anda terus berpikir bahkan ketika anda tidak menyadarinya. Memang otak kita bekerja begitu banyak diluar kesadaran kita.

RPP IPA SMK KELAS XII

SEMESTER (5)GANJIL
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : SMK ISLAMIC CENTRE CIREBON
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
KELAS/SEMESTER : XII/I
STANDAR KOMPETENSI : Memahami komponen ekosistem serta pernan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan amdal
ALOKASI WAKTU : 42 X 45 MENIT
KOMPETENSI DASAR : Mengidentifikasi komponen ekosistem

INDIKATOR :
1. Komponen-komponen ekosistem diidentifikasi berdasarkan lingkungan sekitar
2. Komponen biotik dan abiotik diidentifikasi berdasarkan fungsinya.

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian dan peranan ekologi dengan benar .
2. Siswa dapat menyebutkan komponen ekosistem dengan benar.
3. Siswa dapat menjelaskan pengertian dan peranan ekologi dengan benar .
4. Siswa dapat menyebutkan macam-macam komponen ekosistem dengan benar.
5. Siswa dapat memberikan contoh peristiwa suksesi ekosistem di daerahnya dengan benar.

MATERI PEMBELAJARAN : EKOLOGI

KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pembuka: Apersepsi memotivasi siswa.
Guru menerangkan materi Semester gasal, alokasi waktu, serta model pembelajaran serta penilaian yang akan dilalui.
2. Inti :
a. Siswa mempelajari Buku IPA SMK Kelas XII, Kompetensi 1, Subkompetensi 1.1, tentang Komponen-komponen Ekosistem, Sub subkompetensi:
• Pengertian dan Peranan Ekologi
• Komponen Ekosistem
• Macam-macam Ekosistem
b. Guru membantu siswa menjelaskan hal-hal yang menjadi kesulitan siswa.
c. Guru membentuk kelompok kerja siswa untuk mengerjakan tugas Buku IPA SMK Kelas XII.
3. Penutup
a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran hari ini.
b. Guru menugaskan siswa untuk menyelesaikan kegiatan 1.1.1 tentang Ekosistem tiruan (akuarium atau kolam sebagai tugas rumah.
PENILAIAN :
• Penugasan
• Pengamatan Proses

SUMBER BELAJAR:
• Buku IPA SMK Kelas XII, Purwo Sutanto, Klaten: Saka Mitra Kompetensi.
• Buku IPA SMK kelas XII , Cece sutia, Bandung:Grafindo


Cirebon , Juli 2009
Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA



(Drs. H. Pathudin) (Rohningsih, S.Si.)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : SMK ISLAMIC CENTRE CIREBON
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
KELAS/SEMESTER : XII/I
STANDAR KOMPETENSI : Memahami komponen ekosistem serta pernan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan amdal
ALOKASI WAKTU : 42 X 45 MENIT
KOMPETENSI DASAR : Mengidentifikasi komponen ekosistem

INDIKATOR :
1. Komponen-komponen ekosistem diidentifikasi berdasarkan lingkungan sekitar
2. Komponen biotik dan abiotik diidentifikasi berdasarkan fungsinya.

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian dan peranan ekologi dengan benar .
2. Siswa dapat menyebutkan komponen ekosistem dengan benar.
3. Siswa dapat menjelaskan pengertian dan peranan ekologi dengan benar .
4. Siswa dapat menyebutkan macam-macam komponen ekosistem dengan benar.
5. Siswa dapat memberikan contoh peristiwa suksesi ekosistem di daerahnya dengan benar

MATERI PEMBELAJARAN : EKOLOGI

KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pembuka: Apersepsi memotivasi siswa.
Guru melakukan refresing atas materi pembelajaran sebelumnya.
2. Inti :
a. Guru mengevaluasi dan mengapresiasi hasil kerja siswa pada kegiatan 1.1.1
b. Siswa melakukan pengamatan perkembangan yang ada pada ekosistem buatannya (kegiatan1)
c. Siswa mengerjakan Evaluasi Subkompetensi 1.1.1.
d. Guru dan siswa membahas pertanyaan-jawaban evaluasi subkompetensi 1.
3. Penutup
a. Siswa dan guru membuat kesimpulan atas materi pembelajaran hari ini.
b.Guru menugaskan siswa untuk mengerjakan kegiatan 1.1.2 (observasi dan apresiasi ekosistem suksesi di sekitarnya).

PENILAIAN :
• Penugasan
• Pengamatan Proses

SUMBER BELAJAR:
• Buku IPA SMK Kelas XII, Purwo Sutanto, Klaten: Saka Mitra Kompetensi.
• Buku IPA SMK kelas XII , Cece sutia, Bandung:Grafindo


Cirebon , Juli 2009
Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA



(Drs. H. Pathudin) (Rohningsih, S.Si.)




RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : SMK ISLAMIC CENTRE CIREBON
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
KELAS/SEMESTER : XII/I
STANDAR KOMPETENSI : Memahami komponen ekosistem serta pernan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan amdal
ALOKASI WAKTU : 42 X 45 MENIT
KOMPETENSI DASAR : Mengidentifikasi komponen ekosistem

INDIKATOR :
1. Komponen-komponen ekosistem diidentifikasi berdasarkan lingkungan sekitar
2. Komponen biotik dan abiotik diidentifikasi berdasarkan fungsinya.

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian dan peranan ekologi dengan benar .
2. Siswa dapat menyebutkan komponen ekosistem dengan benar.
3. Siswa dapat menjelaskan pengertian dan peranan ekologi dengan benar .
4. Siswa dapat menyebutkan macam-macam komponen ekosistem dengan benar.
5. Siswa dapat memberikan contoh peristiwa suksesi ekosistem di daerahnya dengan benar

MATERI PEMBELAJARAN : EKOLOGI

KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pembuka: Apersepsi memotivasi siswa.
Guru melakukan refresing atas materi pembelajaran sebelumnya.
2. Inti :
a. Guru mengumpulkan tagihan kegiatan 1.1.2, untuk dievaluasi dan diapresiasi.
b. Siswa sesuai kelompoknya melakukan presentasi diskusi untuk hasil kegiatan 1.1.1.
c. Guru mengawasi dan menilai jalannya diskusi kelompok.
d. Siswa mengumpulkan resume hasil diskusi
3. Penutup
a. Siswa dan guru membuat kesimpulan atas materi pembelajaran hari ini.
b. Guru menugaskan siswa untuk mempersiapkan materi berikutnya.

PENILAIAN :
• Penugasan
• Pengamatan Proses


SUMBER BELAJAR:
• Buku IPA SMK Kelas XII, Purwo Sutanto, Klaten: Saka Mitra Kompetensi.
• Buku IPA SMK kelas XII , Cece sutia, Bandung:Grafindo


Cirebon , Juli 2009
Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA



(Drs. H. Pathudin) (Rohningsih, S.Si.)







RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : SMK ISLAMIC CENTRE CIREBON
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
KELAS/SEMESTER : XII/I
STANDAR KOMPETENSI : Memahami komponen ekosistem serta pernan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan amdal
ALOKASI WAKTU : 42 X 45 MENIT
KOMPETENSI DASAR : Mengidentifikasi komponen ekosistem

INDIKATOR :
1. Komponen biotik dan abiotik diidentifikasi berdasarkan fungsinya.
2. Interaksi antar komponen biotik dalam bentuk mutualisme, komensalisme, dan parasitisme diidentifikasi melalui kegiatan penelitian di lapangan.
3. Peran komponen biotik dan abiotik dijelaskan berdasarkan data hasil praktikum.

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Siswa dapat mengidentifikasi komponen biotik dan abiotik berdasarkan fungsinya.
2. Siswa dapat mengidentifikasi interaksi antar komponen biotik dalam bentuk mutualisme, komensalisme, dan parasitisme melalui kegiatan penelitian di lapangan.
3. Siswa dapat menjelaskan peran komponen biotik dan abiotik berdasarkan data hasil praktikum.

MATERI PEMBELAJARAN: Interaksi komponen-komponen ekosistem

KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pembuka: Apersepsi memotivasi siswa.
Guru melakukan refresing atas materi pembelajaran sebelumnya.
2. Inti :
a. Siswa mempelajari Buku IPA SMK Kelas XII Subkompetensi 1.2 tentang Peranan Komponen dan Interaksi Antarindividu, Sub subkompetensi:
• Peranan Komponen Biotik dan Abiotik.
• Interaksi Antar Individu.
b. Guru membantu siswa menjelaskan hal-hal yang menjadi kesulitan siswa
3. Penutup
a. Siswa dan guru membuat kesimpulan atas materi pembelajaran hari ini.
b. Guru memberi tugas rumah kepada siswa dari kegiatan 1.2.3 (Pengaruh suhu terhadap aktivitas makhluk hidup).

PENILAIAN :
• Penugasan
• Pengamatan Proses

SUMBER BELAJAR:
• Buku IPA SMK Kelas XII, Purwo Sutanto, Klaten: Saka Mitra Kompetensi.
• Buku IPA SMK kelas XII , Cece sutia, Bandung:Grafindo


Cirebon , Juli 2009
Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA



(Drs. H. Pathudin) (Rohningsih, S.Si.)



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : SMK ISLAMIC CENTRE CIREBON
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
KELAS/SEMESTER : XII/I
STANDAR KOMPETENSI : Memahami komponen ekosistem serta pernan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan amdal
ALOKASI WAKTU : 42 X 45 MENIT
KOMPETENSI DASAR : Mengidentifikasi komponen ekosistem

INDIKATOR :
1. Komponen biotik dan abiotik diidentifikasi berdasarkan fungsinya.
2. Interaksi antar komponen biotik dalam bentuk mutualisme, komensalisme, dan parasitisme diidentifikasi melalui kegiatan penelitian di lapangan.
3. Peran komponen biotik dan abiotik dijelaskan berdasarkan data hasil praktikum.

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Siswa dapat mengidentifikasi komponen biotik dan abiotik berdasarkan fungsinya.
2. Siswa dapat mengidentifikasi interaksi antar komponen biotik dalam bentuk mutualisme, komensalisme, dan parasitisme melalui kegiatan penelitian di lapangan.
3. Siswa dapat menjelaskan peran komponen biotik dan abiotik berdasarkan data hasil praktikum.

MATERI PEMBELAJARAN: Interaksi komponen-komponen ekosistem

KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pembuka: Apersepsi memotivasi siswa.
Guru melakukan refresing atas materi pembelajaran sebelumnya.
2. Inti :
a. Guru mengumpulkan tugas kelompok tentang kegiatan 1.2.3
b. Siswa sesuai kelompoknya masing-masing melakukan demonstrasi dan pengamatan berkaitan dengan kegiatan 1.2.3.
c. Guru melakukan pengamatan kegiatan siswa sambil melakukan penilaian proses
3. Penutup
a. Guru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pembelajaran hari ini.
b. Guru memberi tugas rumah kepada siswa untuk mengerjakan soal evaluasi subkometensi 1. 2 sebagai tugas rumah.

PENILAIAN :
• Penugasan
• Pengamatan Proses

SUMBER BELAJAR:
• Buku IPA SMK Kelas XII, Purwo Sutanto, Klaten: Saka Mitra Kompetensi.
• Buku IPA SMK kelas XII , Cece sutia, Bandung:Grafindo


Cirebon , Juli 2009
Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA



(Drs. H. Pathudin) (Rohningsih, S.Si.)





RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : SMK ISLAMIC CENTRE CIREBON
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
KELAS/SEMESTER : XII/I
STANDAR KOMPETENSI : Memahami komponen ekosistem serta pernan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan amdal
ALOKASI WAKTU : 42 X 45 MENIT
KOMPETENSI DASAR : Mengidentifikasi komponen ekosistem

INDIKATOR :
1. Komponen biotik dan abiotik diidentifikasi berdasarkan fungsinya.
2. Interaksi antar komponen biotik dalam bentuk mutualisme, komensalisme, dan parasitisme diidentifikasi melalui kegiatan penelitian di lapangan.
3. Peran komponen biotik dan abiotik dijelaskan berdasarkan data hasil praktikum.

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Siswa dapat mengidentifikasi komponen biotik dan abiotik berdasarkan fungsinya.
2. Siswa dapat mengidentifikasi interaksi antar komponen biotik dalam bentuk mutualisme, komensalisme, dan parasitisme melalui kegiatan penelitian di lapangan.
3. Siswa dapat menjelaskan peran komponen biotik dan abiotik berdasarkan data hasil praktikum.

MATERI PEMBELAJARAN: Interaksi komponen-komponen ekosistem

KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pembuka: Apersepsi memotivasi siswa.
Guru melakukan refresing atas materi pembelajaran sebelumnya.
2. Inti :
a. Guru mengecek dan mengoreksi bersama siswa sekaligus menjelaskan jawaban soal evaluasi sub kompetensi 1.2.
b. Guru menjelaskan jawaban pertanyaan secara dialogis.
c. Guru merekap penilaian hasil pekerjaan siswa.
3. Penutup
a. Guru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pembelajaran hari ini.
b. Guru memberi tugas rumah kepada siswa untuk mempelajari materi berikutnya

PENILAIAN :
• Penugasan
• Pengamatan Proses

SUMBER BELAJAR:
• Buku IPA SMK Kelas XII, Purwo Sutanto, Klaten: Saka Mitra Kompetensi.
• Buku IPA SMK kelas XII , Cece sutia, Bandung:Grafindo


Cirebon , Juli 2009
Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA



(Drs. H. Pathudin) (Rohningsih, S.Si.)






RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : SMK ISLAMIC CENTRE CIREBON
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
KELAS/SEMESTER : XII/I
STANDAR KOMPETENSI : Memahami komponen ekosistem serta pernan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan amdal
ALOKASI WAKTU : 42 X 45 MENIT
KOMPETENSI DASAR : Mengidentifikasi komponen ekosistem

INDIKATOR :
1. Jaring-jaring makanan dalam ekosistem diidentifikasi berdasarkan rantai makanan
2. Masalah lingkungan diatasi dengan menggunakan konsep rantai makanan.
3. Interaksi antar komponen biotik dalam bentuk mutualisme, komensalisme, dan parasitisme diidentifikasi melalui kegiatan penelitian di lapangan.

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Siswa dapat mengidentifikasi jaring-jaring makanan dalam ekosistem berdasarkan rantai makanan.
2. Siswa dapat mengatasi masalah lingkungan dengan menggunakan konsep rantai makanan.
3. Siswa dapat mengidentifikasi interaksi antar komponen biotik dalam bentuk mutualisme, komensalisme, dan parasitisme melalui kegiatan.

MATERI PEMBELAJARAN: Rantai Makanan dan Jaring-Jaring Makanan.

KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pembuka: Apersepsi memotivasi siswa.
Guru melakukan refresing atas materi pembelajaran sebelumnya.
2. Inti :
a. Siswa mempelajari Buku IPA SMK Kelas XII Subkompetensi 1.3 tentang Rantai Makanan dan Jaring-Jaring Makanan, Sub subkompetensi:
• Rantai Makanan
• Jaring-jaring makanan.
• Piramida makanan
• Arus Energi
b. Guru membantu siswa menjelaskan hal-hal yang menjadi kesulitan siswa.
3. Penutup
aGuru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pembelajaran hari ini.
b.Guru memberi tugas rumah kepada siswa dari kegiatan 1.3.1 membuat tulisan ilmiah berbentuk paparan bertema Tinjauan Ekologi terhadap Wabah (belalang/serangan hama tikus/ulat dll).

PENILAIAN :
• Penugasan
• Pengamatan Proses

SUMBER BELAJAR:
• Buku IPA SMK Kelas XII, Purwo Sutanto, Klaten: Saka Mitra Kompetensi.
• Buku IPA SMK kelas XII , Cece sutia, Bandung:Grafindo

Cirebon , Juli 2009
Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA



(Drs. H. Pathudin) (Rohningsih, S.Si.)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : SMK ISLAMIC CENTRE CIREBON
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
KELAS/SEMESTER : XII/I
STANDAR KOMPETENSI : Memahami komponen ekosistem serta pernan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan amdal
ALOKASI WAKTU : 42 X 45 MENIT
KOMPETENSI DASAR : Mengidentifikasi komponen ekosistem

INDIKATOR :
1. Jaring-jaring makanan dalam ekosistem diidentifikasi berdasarkan rantai makanan
2. Masalah lingkungan diatasi dengan menggunakan konsep rantai makanan.
3. Interaksi antar komponen biotik dalam bentuk mutualisme, komensalisme, dan parasitisme diidentifikasi melalui kegiatan penelitian di lapangan.

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Siswa dapat mengidentifikasi jaring-jaring makanan dalam ekosistem berdasarkan rantai makanan.
2. Siswa dapat mengatasi masalah lingkungan dengan menggunakan konsep rantai makanan.
3. Siswa dapat mengidentifikasi interaksi antar komponen biotik dalam bentuk mutualisme, komensalisme, dan parasitisme melalui kegiatan.

MATERI PEMBELAJARAN: Rantai Makanan dan Jaring-Jaring Makanan.

KEGIATAN PEMBELAJARAN
4. Pembuka: Apersepsi memotivasi siswa.
Guru melakukan refresing atas materi pembelajaran sebelumnya.
5. Inti :
a. Siswa mempelajari Buku IPA SMK Kelas XII Subkompetensi 1.3 tentang Rantai Makanan dan Jaring-Jaring Makanan, Sub subkompetensi:
• Rantai Makanan
• Jaring-jaring makanan.
• Piramida makanan
• Arus Energi
b. Guru membantu siswa menjelaskan hal-hal yang menjadi kesulitan siswa.
6. Penutup
aGuru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pembelajaran hari ini.
b.Guru memberi tugas rumah kepada siswa dari kegiatan 1.3.1 membuat tulisan ilmiah berbentuk paparan bertema Tinjauan Ekologi terhadap Wabah (belalang/serangan hama tikus/ulat dll).

PENILAIAN :
• Penugasan
• Pengamatan Proses

SUMBER BELAJAR:
• Buku IPA SMK Kelas XII, Purwo Sutanto, Klaten: Saka Mitra Kompetensi.
• Buku IPA SMK kelas XII , Cece sutia, Bandung:Grafindo

Cirebon , Juli 2009
Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA



(Drs. H. Pathudin) (Rohningsih, S.Si.)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : SMK ISLAMIC CENTRE CIREBON
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
KELAS/SEMESTER : XII/I
STANDAR KOMPETENSI : Memahami komponen ekosistem serta pernan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan amdal
ALOKASI WAKTU : 42 X 45 MENIT
KOMPETENSI DASAR : Mengidentifikasi komponen ekosistem

INDIKATOR :
1. Jaring-jaring makanan dalam ekosistem diidentifikasi berdasarkan rantai makanan
2. Masalah lingkungan diatasi dengan menggunakan konsep rantai makanan.
3. Interaksi antar komponen biotik dalam bentuk mutualisme, komensalisme, dan parasitisme diidentifikasi melalui kegiatan penelitian di lapangan.

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Siswa dapat mengidentifikasi jaring-jaring makanan dalam ekosistem berdasarkan rantai makanan.
2. Siswa dapat mengatasi masalah lingkungan dengan menggunakan konsep rantai makanan.
3. Siswa dapat mengidentifikasi interaksi antar komponen biotik dalam bentuk mutualisme, komensalisme, dan parasitisme melalui kegiatan.

MATERI PEMBELAJARAN: Rantai Makanan dan Jaring-Jaring Makanan.

KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pembuka: Apersepsi memotivasi siswa.
Guru melakukan refresing atas materi pembelajaran sebelumnya.
2. Inti :
a. Guru mengumpulkan tagihan tugas 1.3.1 kemudian mengapresiasi dua tulisan dari siswa terpandai dan siswa kurang pandai di kelasnya.
b. Siswa mengerjakan evaluasi subkompetensi 1.3
c. Guru dan siswa membahas jawaban soal evaluasi subkompetensi 1.3

3. Penutup
a. Guru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pembelajaran hari ini.
b. Guru memberi tugas rumah kepada siswa untuk mempelajari materi berikutnya.

PENILAIAN :
• Penugasan
• Pengamatan Proses

SUMBER BELAJAR:
• Buku IPA SMK Kelas XII, Purwo Sutanto, Klaten: Saka Mitra Kompetensi.
• Buku IPA SMK kelas XII , Cece sutia, Bandung:Grafindo

Cirebon , Juli 2009
Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA



(Drs. H. Pathudin) (Rohningsih, S.Si.)





RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : SMK ISLAMIC CENTRE CIREBON
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
KELAS/SEMESTER : XII/I
STANDAR KOMPETENSI : Memahami komponen ekosistem serta pernan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan amdal
ALOKASI WAKTU : 42 X 45 MENIT
KOMPETENSI DASAR : Mengidentifikasi komponen ekosistem

INDIKATOR :
1. Kondisi lingkungan hidup dijelaskan pada tingkat lokal, regional, nasional dan global
2. Saling ketergantungan antar komponen biotik dan abiotik dijelaskan berdasarkan hasil percobaan

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian saling ketergantungan dan keseimbangan ekosistem dengan benar.
2. Siswa dapat menjelaskan daur materi dan energi dalam ekosistem dengan benar.
3. Siswa dapat menjelaskan pengertian dinamika keseimbangan ekosistem dengan benar.
4. Siswa dapat menjelaskan kondisi lingkungan hidup pada tingkat lokal, regional, nasional dan global.
5. Siswa dapat menjelaskan saling ketergantungan antar komponen biotik dan abiotik berdasarkan hasil pengamatan.

MATERI PEMBELAJARAN: Saling ketergantungan dan Keseimbangan Lingkungan

KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pembuka: Apersepsi memotivasi siswa.
Guru melakukan refresing atas materi pembelajaran sebelumnya.
2. Inti :
a. Siswa mempelajari Buku IPA SMK Kelas XII Kompetensi 2 Subkompetensi 2.1 tentang Saling ketergantungan, Sub subkompetensi:
• Hubungan timbal balik
• Keseimbangan ekosistem
• Dinamika Keseimbangan Ekosistem
b. Guru membantu siswa menjelaskan hal-hal yang menjadi kesulitan siswa.
3. Penutup
a. Guru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pembelajaran hari ini.
b. Guru memberi tugas rumah kepada siswa dari kegiatan 2.1.1 dan 2.1.2 Karakter komunitas tarap tropi sesuai dengan gambar piramida jumlah.

PENILAIAN :
• Penugasan
• Pengamatan Proses

SUMBER BELAJAR:
• Buku IPA SMK Kelas XII, Purwo Sutanto, Klaten: Saka Mitra Kompetensi.
• Buku IPA SMK kelas XII , Cece sutia, Bandung:Grafindo

Cirebon , Juli 2009
Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA



(Drs. H. Pathudin) (Rohningsih, S.Si.)



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : SMK ISLAMIC CENTRE CIREBON
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
KELAS/SEMESTER : XII/I
STANDAR KOMPETENSI : Memahami komponen ekosistem serta pernan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan amdal
ALOKASI WAKTU : 42 X 45 MENIT
KOMPETENSI DASAR : Mengidentifikasi komponen ekosistem

INDIKATOR :
1. Kondisi lingkungan hidup dijelaskan pada tingkat lokal, regional, nasional dan global
2. Saling ketergantungan antar komponen biotik dan abiotik dijelaskan berdasarkan hasil percobaan

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian saling ketergantungan dan keseimbangan ekosistem dengan benar.
2. Siswa dapat menjelaskan daur materi dan energi dalam ekosistem dengan benar.
3. Siswa dapat menjelaskan pengertian dinamika keseimbangan ekosistem dengan benar.
4. Siswa dapat menjelaskan kondisi lingkungan hidup pada tingkat lokal, regional, nasional dan global.
5. Siswa dapat menjelaskan saling ketergantungan antar komponen biotik dan abiotik berdasarkan hasil pengamatan.

MATERI PEMBELAJARAN: Saling ketergantungan dan Keseimbangan Lingkungan

KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pembuka: Apersepsi memotivasi siswa.
Guru melakukan refresing atas materi pembelajaran sebelumnya.
2. Inti :
a. Guru menagih tugas kelompok tentang kegiatan 2.1.1 dan 2.1.2.
b. Siswa sesuai kelompoknya masing-masing melakukan diskusi hasil kerja kegiatan 2.1.1 dan 2.1.2.
3. Penutup
a. Guru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pembelajaran hari ini.
b. Guru memberi tugas rumah kepada siswa untuk mengerjakan soal evaluasi subkometensi 2. 1 sebagai tugas rumah.

PENILAIAN :
• Penugasan
• Pengamatan Proses

SUMBER BELAJAR:
• Buku IPA SMK Kelas XII, Purwo Sutanto, Klaten: Saka Mitra Kompetensi.
• Buku IPA SMK kelas XII , Cece sutia, Bandung:Grafindo

Cirebon , Juli 2009
Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA



(Drs. H. Pathudin) (Rohningsih, S.Si.)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : SMK ISLAMIC CENTRE CIREBON
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
KELAS/SEMESTER : XII/I
STANDAR KOMPETENSI : Memahami komponen ekosistem serta pernan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan amdal
ALOKASI WAKTU : 42 X 45 MENIT
KOMPETENSI DASAR : Mengidentifikasi komponen ekosistem

INDIKATOR :
1. Kondisi lingkungan hidup dijelaskan pada tingkat lokal, regional, nasional dan global
2. Saling ketergantungan antar komponen biotik dan abiotik dijelaskan berdasarkan hasil percobaan

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian saling ketergantungan dan keseimbangan ekosistem dengan benar.
2. Siswa dapat menjelaskan daur materi dan energi dalam ekosistem dengan benar.
3. Siswa dapat menjelaskan pengertian dinamika keseimbangan ekosistem dengan benar.
4. Siswa dapat menjelaskan kondisi lingkungan hidup pada tingkat lokal, regional, nasional dan global.
5. Siswa dapat menjelaskan saling ketergantungan antar komponen biotik dan abiotik berdasarkan hasil pengamatan.

MATERI PEMBELAJARAN: Saling ketergantungan dan Keseimbangan Lingkungan

KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pembuka: Apersepsi/ memotivasi siswa sambil mengulas menyegarkan kembali materi sebelumnya.
2. Inti :
a. Guru menagih tugas rumah mengenai soal evaluasi subkompetensi 2.1
b. Guru dan siswa membahas jawaban soal evaluasi subkompetensi 2.1
c. Guru melakukan penilaian kualitas hasil kerja jawaban siswa.
d. Siswa melakukan evaluasi diri terhadap penguasaan materi kompetensi 1-3 (Semester gasal).
3. Penutup
a. Guru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pembelajaran hari ini.
b. Guru memberi tugas rumah kepada siswa untuk mempelajari/menyiapkan materi pembelajaran evaluasi kompetensi Semester gasal.

PENILAIAN :
• Penugasan
• Pengamatan Proses

SUMBER BELAJAR:
• Buku IPA SMK Kelas XII, Purwo Sutanto, Klaten: Saka Mitra Kompetensi.
• Buku IPA SMK kelas XII , Cece sutia, Bandung:Grafindo

Cirebon , Juli 2009
Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA



(Drs. H. Pathudin) (Rohningsih, S.Si.)



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : SMK ISLAMIC CENTRE CIREBON
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
KELAS/SEMESTER : XII/I
STANDAR KOMPETENSI : Memahami komponen ekosistem serta pernan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan amdal
ALOKASI WAKTU : 42 X 45 MENIT
KOMPETENSI DASAR : Mengidentifikasi komponen ekosistem
INDIKATOR : Soal evaluasi kompetensi dikerjakan dengan baik dan benar.

TUJUAN EVALUASI KOMPETENSI : Siswa dapat mengerjakan soal evaluasi kompetensi komprehensif dengan skor minimal 75%.

MATERI EVALUASI KOMPETENSI:
1. Komponen-Komponen Ekosistem
2. Interaksi komponen-komponen ekosistem
3. Bentuk interaksi antar komponen biotik
4. Saling Ketergantungan

KEGIATAN EVALUASI KOMPETENSI
1. Pembuka: Apersepsi/ memotivasi siswa.
2. Inti :
a. Siswa mengikuti evaluasi kompetensi 1-2 komprehensip Semester gasal
b. Siswa yang sudah mengikuti evaluasi kompetensi 1-2 komprehensip dengan skor kurang dari 70% diberi tugas untuk mempelajari materi sambil dibantu guru atau siswa yang telah/lebih mampu.
3. Penutup:
Guru mengingatkan siswa akan ketentuan ketuntasan minimum Semester gasal, agar siswa instrospeksi diri akan nilai yang diperolehnya setelah pelaporan hasil belajar siswa nanti.

PENILAIAN :
• Tes tertulis evaluasi kompetensi semester gasal.
Instrumen


EVALUASI KOMPETENSI SEMESTER GASAL
WAKTU : 90 MENIT

A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang di huruf pada lembar jawaban yang tersedia!
1. Makhluk hidup dan faktor abiotik pada suatu lingkungan merupakan satu kesatuan yang disebut .....
a. Ekosistem b.. Populasi c. Komunitas d. Habitat e. Bioma

2. Ekologi merupakan salah satu cabang ilmu yang pada saat ini ramai diberitakan. Di dalam ekologi dipelajari hubungan timbal balik makhluk hidup dengan lingkungannya. Untuk menyelesaikan masalah-masalah ekologi diperlukan dasar-dasar pengetahuan yang kuat dalam ilmu-ilmu yang lainnya. Dari pernyataan-pernyataan di bawah ini dapat disimpulkan bahwa:
a. Ekologi perlu mendapat dukungan oleh ilmu-ilmu sosial di antaranya adalah ilmu komunikasi masa.
b. Konsep-konsep kimia kurang dapat diterima untuk membantu memahami ekologi.
c. Ekologi dapat berkembang dengan baik apabila memahami konsep-konsep Fisika serta Kimia.
d. Ilmu-ilmu sosial kurang mendukung konsep-konsep ekologi.
e. Biologi banyak berhubungan dengan sejarah serta matematika.

3. Perbedaan antara komunitas dengan ekosistem adalah ....
a. Komunitas adalah merupakan tempat dari ekosistem, sedangkan ekosistem dari organisme yang menempatinya.
b. Komunitas adalah merupakan kumpulan dari berbagai spesies, sedangkan ekosistem adalah merupakan kumpulan satu spesies.
c. Komunitas adalah terdiri dari kumpulan spesies yang sama, sedang ekosistem adalah terdiri dari berbagai spesies.
d. Komunitas merupakan lingkungan biotiknya, sedangkan ekosistem adalah merupakan komunitas bersama dengan lingkungan biotiknya.
e. Ekosistem adalah merupakan tempat komunitas dan komunitas adalah sejenid organisme yang menempatinya.

4. Seorang petani menanam orok-orok di sela-sela tanamannya. Apa yang dikerjakan oleh petani ini merupakan usaha terpuji sebab.........
a. Dengan menanam orok-orok rumput yang lain dapat mati.
b. Sangat baik untuk pelindung tanaman budidaya.
c. Orok-orok mempunyai kemampuan menyerap air yang baik sehingga dapat menahan erosi
d. Dengan menanam orok-orok dapat mempertahankan kesuburan tanah.
e. Biji orok-orok dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan.

5. Tanah yang mengalami erosi akan kekurangan humus sehingga tidak subur lagi. Hal ini disebabkan karena humus berfungsi untuk .....
a. Melindungi tanah dari perubahan suhu lingkungan. d. Pengaturan pH tanah.
b. Mencegah penguapan air tanah. e. Sebagai pupuk.
c. Menahan air dan mengembalikan mineral

6. Kebakaran hutan sangat merugikan karena hutan yang terbakar memakan waktu lama untuk menjadi komunitas hutan lagi sebab.......
a. Suksesi ekologi diawali bukan oleh pohon berkayu.
b. Suhu yang tertinggi saat kebakaran merusak susunan tanah.
c. Mengeringnya sumber mata air di hutan tersebbut.
d. Punahnya benih-benih dari pohon yang asalnya tumbuh di situ.
e. Hutan gundul akibat kebakaran menyebabkan erosi hingga kesuburan tanah menurun.

7. Peran Alga dalam ekosistem antara lain sebagai vegetasi perintis, sebab........
a. Sebagai sumber makanan bagi makhluk hidup.
b. Dapat hidup pada tempat yang tidak menguntungkan.
c. Dapat hidup di tempat yang kering.
d. Dapat mengubah lingkungan, sehingga organisme dapat hidup.
e. Alga tumbuhan kecil yang berhijau daun.

8. Rawa adalah habitat darat yang sampai saat ini belum dapat dibudidayakan, tetapi tetap ada manfaatnya, yaitu .....
a. Sumber bahan organik d. Tempat perlindungan berbagai jenis burung
b. Tempat persediaan ari e. Tempat pertumbuhan berbagai jenis rumput
c . Memelihara kelembaban udara.

9. Bagian laut yang paling berproduksi adalah bagian laut yang terdangkal disebabkan faktor, kecuali....
a. Populasi fitoplankton yang paling besar d. Banyak mengandung mineral
b. Keadaan airnya lebih dinamis e. Tempat hidup ikan besar.
c. Daerah yang masih dapat ditembus sinar matahari

10. Dalam suatu ekosistem kolam terdapat (1) ikan karnivor, (2) bakteri pengurai, (3) fitoplanton, (4) ikan herbivor, (5) zat-zat anorganik. Dari komponen ekosistem tersebut dapat disusun suatu mata rantai makanan yang susunannya..........
a. (3), (4), (5), (1), (2) d. (3), (4), (1), (5), (2)
b. (2), (5), (3), (4), (1) e. (5), (3), (4), (1), (2)
c. (5), (3), (4), (2), (1)

11. Kalau terjadi pencemaran insektisida pada ekosistem air tawar, dalam beberapa tahun kadar bahan itu yang paling tinggi akan didapatkan dalam ....
a. Air d.Tubuh hewan-hewan karnivor
b. Tumbuhan air e. Tubuh hewan-hewan herbivor
c. Tubuh serangga air

12. Pada suatu daerah terdapat kelompok organisme, (1) burung, (2) ular, (3) belalang dan kupu-kupu, (4) rumput-rumputan, (5) bakteri saprofit. Urut-urutan perpindahan energi dapat dituliskan sebagai berikut:
a. A. 1-2-4-5-3 d. 5-4-3-2-1
b. B. 1-4-2-3-5 e. 5-4-1-2
c. 4-3-2-1-5

13. Membuang sampah organik ke sungai tidak baik sebab....
a. Naiknya kadar mineral dalam air.
b. Penguraian sampah organik memerlukan adanya oksigen.
c. Sampah organik tidak terurai.
d. Menyebabkan makhluk anaerob mati.
e. Bertambahnya kadar CO2 dalam air.

14. Cara meningkatkan produksi manakah yang tidak akan menimbulkan perubahan pada keseimbangan alam?
a. Penggunaan pestisida d. Memperluas areal perladangan
b. Penggunaan herbisida e. Membasmi hama secara biologis
c. Pemakaian bibit unggul

15. Tahun 1883 Krakatau meletus meninggalkan tempat yang steril. Sekarang Krakatau tertutup oleh hutan dan terdapat di sana kurang sebih 1.200 spesies. Manakah yang tumbuh pertama kali di Krakatau?
a. Pohon berkayu d. Rumput
b. Tumbuhan paku e. Lumut kerak
c. Tumbuhan lumut

16. Apabila kotamu terletak di pinggir sebuah sungai besar, menurut pendapatnu,di manakah letak paling baik untuk pabrik/industri sehingga pengaruh polutannya secara langsung pada manusia menjadi sangat sedikit?
a. Dalam kota dekat bagian hilir sungai d. Di luar kota dekat bagian hulu sungai
b. Dalam kota dekat bagian hulu sungai e. Di luar kota dekat bagian hilir sungai
c. Dalam kota pada bagian pertengahan

17. Para ilmuwan berpendapat bahwa jutaan tahun yang lalu Mamalia tipe Australia sangat berbeda dari tipe Mamalia lainnya. Hal ini disebabkan .....
a. Anaknya berkembang dalam kantung.
b. Terjadi evolusi dalam lingkungan yang terisolasi.
c. Perkembangan alat reproduksi yang homolog dengan placenta.
d. Tumbuh dalam lingkungan iklim khas.
e. Hidup di daerah yang sangat luas yang berpopulasi sangat sedikit.

18. Punahnya burung di hutan karena habis diburu akan menyebabkan......
a. Perubahan keseimbangan alam di hutan tersebut.
b. Hanya hewan pemakan burung itu saja yang akan musnah.
c. Tidak semua hewan di dalam hutan akan musnah.
d. Hanya semua hewan yang ada di dalam hutan akan musnah.
e. Populasi makhluk hidup tidak akan mengalami perubahan kecuali bertambahnya populasi makanan burung.

19. Bentuk interaksi antara tanaman padi dengan burung pipit adalah .....
a. parasitisme, karena bila padi mati burung pipit akan mati.
b. predasi, karena matinya burung pipit akan meningkatkan pertumbuhan padi.
c. komensalisme, karena burung pipit untung, sedang padi tidak rugi.
d. kompetisi karena burung pipit dan padi menempati habitat sama
e. predasi, karena burung pipit memakan biji padi.

20. Pada ekosistem yang komponen-komponen biotiknya berada dalam keadaan seimbang, maka akan ditemukan komponen-komponen.......
a. konsumen-produsen-detritivora, dan cahaya matahari
b. mineral-produsen-konsumen-dekomposer
c. pengurai-mineral-tanah-tumbuhan
d. tanah-air-tumbuhan-hewan.
e. produsen-konsumen-detritivora-dekomposer

21. Perpindahan energi dan materi dari organisme yang satu ke organisme yang lain secara satu arah melalui proses memakan dan dimakan disebut....
a. Rantai makanan d. Jaring-jaring makanan
b. Produktivitas ekosistem e. Piramida makanan
c. Aliran energi

22. Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang hubungan antarorganisme pada masing-masing taraf trofi maka lebih tepat digunakan piramida....
a. biomasa dan piramida energi d. Ekologi dan piramida energi
b. jumlah dan piramida energi e. Jumlah dan piramida biomasa
c. jumlah dan ekologi

23. Jumlah total energi kimia yang berupa bahan organik yang dibentuk oleh tumbuhan per satuan luas, per satuan waktu disebut.......
a. Produktivitas primer d. Produktivitas kotor
b. Produksi primer e. Produktivitas primer bersih
c. Produktivitas sekunder

24. DI antara pernyatan berikut ini yang benar adalah ....
a. nitrifikasi menguntungkan tumbuhan d. Denitrifikasi menguntungkan tumbuhan
b. nitritasi menghambat pertumbuhan e. Denitrifikasi meningkatkan kesuburan tanah
c. nitrifikasi menurunkan kadar nitrat

25. Di dalam proses sukseci sering ditemukan organisme yang melakukan inasi dan dapat hidup, sehingga membuka kemungkinan organisme lain tumbuh pada ekosistem ini, disebut.....
a.Organisme pioner d. Konsumen pioner
b. konsumen pemula e. Organisme heterotrop
c. tumbuhan pembuka

26. Penggunaan pestisida untuk pemberantasan hama ternyata sangat merugikan manusia, sebab penggunaan bahan tersebut dapat ....
a. mematikan hewan pengganggu d. Menyebabkan berubahnya iklim
b. merusak keseimbangan lingkungan e. Dapat meracuni ekosistem
c. membunuh semua organisme yang bermanfaat.

27. Meningkatnya serangan hama wereng terhadap tanaman padi merupakan petunjuk bahwa.....
a. Pestisida yang digunakan berkualitas rendah d. Wereng sudah menjadi kebal pestisida
b.terbunuhnya parasitoit wereng oleh pestisida e. Terbunuhnya predator wereng oleh pestisida
c. turunnya makanan wereng pada lingkungan aslinya.

28. Pembasmian sebagian komponen biotik lingkungan dapat membahayakan keseimbangan ekosistem sebab dapat mengakibatkan.........
a. meningkatnya populasi komponen biotik predatornya
b. menurunnya populasi komponen biotik yang menjadi makanannya.
c. menyebabkan rusaknya lapisan humus tanah.
d. terancamnya produktivitas produsen dalam ekosistem.
e. terputusnya rantai makanan dan aliran energi.

29. Suatu zat dikatakan menjadi pencemar lingkungan bila memenuhi persyaratan berikut, kecuali....
a. jumlahnya berlebihan d. Membahayakan keseimbangan lingkungan
b. berada pada tempat yang tidak semsetinya e. Berada pada waktu yang tidak tepat
c. jumlahnya melimpah dan bermanfaat bagi manusia

30. Kebijakan moral manusia dalam pergaulan manusia dengan lingkungan disebut........
a. etika lingkungan d. Mutu lingkungan
b. Tdaya dukung lingkungan e. Kelestarian lingkungan
c. bergaul dengan lingkungan

B. Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan benar !
1. Jelaskan pengertian ekosistem ! Sebutkan 2 komponen penyusun ekosistem, berikan masing – masing contohnya !
2. Apakah yang terjadi jika sebuah ekosistem kekurangan produsen ?
3. Berilah contoh hubungan timbal balik antara komponen biotik dengan komponen abiotik di mana komponen abiotik mempengaruhi komponen biotik !
4. Mengapa matahari disebut sebagai sumber energi utama dalam ekosistem ?
5. Apakah dengan memusnahkan populasi tikus dapat membuat ekosistem sawah menjadi tidak seimbang? Jelaskan !
6. Bilakah taraf trofi suatu rantai makanan berhenti?
7. Mengapa ilustrasi hubungan antara organisme paling tepat adalah piramida energi.?
8. Sebutkanlah masalah lingkungan hidup yang dapat mempengarhui kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup !
9. Sebutkanlah faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan berkurangnya oksigen yang terlarut di dalam tubuh air !
10.Sebutkanlah tindakan tehnis untuk mengamankan sumberdaya air !

Kunci Jawaban evaluasi kompetensi semester gasal:
Bagian A:
1. a 2. a 3. e 4. d 5. e 6. a 7. d 8. d 9. e 10. e
11. d 12. c 13. b 14. c 15. c 16. e 17. b 18. a 19. a 20. e
21. b 22. b 23. b 24. a 25. a 26. b 27. e 28. e 29. c 30. a

Bagian B:
1. Jawaban: Ekosistem adalah kesatuan fungsi hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan. Setiap ekosistem memiliki dua komponen pokok yaitu komponen biotik (makhluk hidup) dan kompnen abiotik (benda mati). Komponen biotik misalnya tumbuhan, hewan, mikroorganisme, manusia dll. Komponen abiotik misalnya air, tanah, sinar matahari, mineral, udara dll.
2. Jawaban: Produsen yakni organisme yang dapat menyusun senyawa organik dari bahan anorganik, menjadi makanannya sendiri. Karenanya produsen dapat dikatakan unsur primer sebagai pendukung unsur-unsur di atasnya. Jadi jika ekosistem kekurangan produsen maka keseimbangan ekosistem itu mula-mula akan berubah yang kemudian akan stabil legi dengan proporsi yang sama.
3. Jawaban: Inti jawabannya adalah seperti di bawah ini. Tetapi siswa bisa mempertegas dengan mencontohkan jenis ekosistemnya, kemudian unsur-unsur yang ia sebutkan.
4. Jawaban : matahari merupakan sumber energi yang keberadaannya mempengaruhi tetapi tidak dipengaruhi oleh komponen ekosistem lainnya.
5. Jawaban : Tikus menempati posisi sebagai herbivora dan sebagai makanan karnivora tingkat I. Tikus memiliki musuh alami atau predator alami. Jika populasi tikus habis maka akan mempengaruhi keberadaan predator tersebut. Dalam jangka panjang keseimbangan ekosistem sawah akan bergesar. Selain itu tikus juga memiliki kompetitor, dengan demikian habisnya tikus belum tentu panen padi petani tidak terancam gagal.
6.Jawaban : Taraf trofi adalah tingkatan dalam rantai makanan. Produsen di anggap sebagai taraf trofi pertama. Dalam penghitungan biasanya akan terdapat penurunan jumlah hewan dari taraf trofi kedua ke arah taraf trofi berikutnya. Tumbuhan dalam taraf trofi pertama biasanya juga melebihi jumlahnya daripada hewan di taraf trofi kedua. Hal ini akan menghasilkan piramida jumlah. Taraf trofi akan berhenti bila taraf trofi sudah berada pada posisi puncak (karnivor puncak).
7. Jawaban : Paling ideal dan mendasar untuk menunjukkan hubungan antar organisme pada tiap taraf trofi adalah dengan piramida energi, sebab piramida energi memperhitungkan kecepatan produksi. Berbeda dengan piramida jumlah dan biomass yang menyatakan keadaan organisme hanya pada sesaat waktu saja. Tiap batang segiempat pada piramida energi, menyatakan jumlah energi tiap satuan luas atau volum yang masuk ke taraf trofi dalam waktu yang terukur (misalnya per jam, per hari, per tahun).
8. Jawaban : Ada dua dampak negatif yang pasti terjadi terjadi akibat eksploitasi sumber daya alam (komponen ekosistem) yaitu: 1). Polusi dan kerusakan lingkungan, 2). Perubahan lingkungan dengan berbagai dampaknya. Kedua dampak ini pasti menyangkut pada makhluk hidup dan manusia.
9. Jawaban : Keseimbangan oksigen di dalam massa air sangat ditentukan 3 faktor utama, yakni
a. Pengaerasian kembali, melarutnya oksigen atmosfer pada permukaan air;
b. proses fotosintesa di dalam air; dan
c. penambahan oksigen ke dalam badan air melalui buangan anak sungai.
10. Jawaban :
a. Pencegahan penggundulan hutan.
b. Penggunaan tataguna lahan yang berimbang terhadap lingkungan.
c. Pelestarian lahan resapan.
d. Menghindari pencemaran atau eksploitasi ekosistem baik darat atau ekosistem air tawar .
e. Hemat air.

Norma Penilaian:
Bagian A: Jawaban betul nilai = 2; jawaban salah nilai = 0
Bagian B: Jawan betul sempurna nilai =4, jawaban salah nilai =1
Nilai akhir : Skor A + Skor B

SUMBER BELAJAR:
• Buku IPA SMK Kelas XII, Purwo Sutanto, Klaten: Saka Mitra Kompetensi.
• Buku IPA SMK kelas XII , Cece sutia, Bandung:Grafindo

Cirebon , Juli 2009
Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA



(Drs. H. Pathudin) (Rohningsih, S.Si.)



















SEMESTER (6)GENAP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : SMK ISLAMIC CENTRE CIREBON
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
KELAS/SEMESTER : XII/II
STANDAR KOMPETENSI : Memahami komponen ekosistem serta pernan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan amdal
KOMPETENSI DASAR : Menjelaskan konsep keseimbangan lingkungan

INDIKATOR : Kondisi eksploitasi lingkungan hidup dijelaskan pada tingkat
Local dan global
TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian ekosistem dengan benar.
2. Siswa dapat menjelaskan pengertian saling ketergantungan mahluk hidup.
3. Siswa dapat memberi contoh ketergantungan mahluk hidup terhadap komponen tak hidup

MATERI PEMBELAJARAN: Saling ketergantungan

KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pembuka: Apersepsi/ memotivasi siswa sambil mengulas menyegarkan kembali materi sebelumnya.
2. Inti :
a. Siswa mempelajari materi saling ketergantungan antara komponen biotic denagn komponen biotic
b. Guru membantu siswa menjelaskan hal-hal yang menjadi kesulitan siswa.
3. Penutup
a. Guru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pembelajaran hari ini.
b.Guru memberi tugas rumah kepada siswa dari kegiatan 2.2.1 Diskusi bertema saling ketergantungan antara komponen biotic denagn komponen biotic

PENILAIAN :
• Penugasan
• Pengamatan proses

SUMBER BELAJAR:
• Buku IPA SMK Kelas XII, Purwo Sutanto, Klaten: Saka Mitra Kompetensi.
• Buku IPA SMK kelas XII , Cece sutia, Bandung:Grafindo

Cirebon , Juli 2009
Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA



(Drs. H. Pathudin) (Rohningsih, S.Si.)















RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : SMK ISLAMIC CENTRE CIREBON
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
KELAS/SEMESTER : XII/II
STANDAR KOMPETENSI : Memahami komponen ekosistem serta pernan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan amdal
KOMPETENSI DASAR : Menjelaskan konsep keseimbangan lingkungan

INDIKATOR : Kondisi eksploitasi lingkungan hidup dijelaskan pada tingkat
Local dan global
TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian ekosistem dengan benar.
2. Siswa dapat menjelaskan pengertian saling ketergantungan mahluk hidup.
3. Siswa dapat memberi contoh ketergantungan mahluk hidup terhadap komponen tak hidup


MATERI PEMBELAJARAN: Saling ketergantungan

KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pembuka: Apersepsi/ memotivasi siswa sambil mengulas menyegarkan kembali materi sebelumnya.
2. Inti :
a. Siswa mempelajari komponen biotik dan abiotik yang ada pada lingkungan sekolah
b. Guru membantu siswa menjelaskan hal-hal yang menjadi kesulitan siswa.
3. Penutup
a. Guru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pembelajaran hari ini.
b.Guru memberi tugas rumah kepada siswa dari Diskusi bertema saling ketergantungan antara komponen biotic denagn komponen biotic

PENILAIAN :
• Penugasan
• Pengamatan proses

SUMBER BELAJAR:
• Buku IPA SMK Kelas XII, Purwo Sutanto, Klaten: Saka Mitra Kompetensi.
• Buku IPA SMK kelas XII , Cece sutia, Bandung:Grafindo

Cirebon , Juli 2009
Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA



(Drs. H. Pathudin) (Rohningsih, S.Si.)











RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : SMK ISLAMIC CENTRE CIREBON
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
KELAS/SEMESTER : XII/II
STANDAR KOMPETENSI : Memahami komponen ekosistem serta pernan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan amdal
KOMPETENSI DASAR : Menjelaskan konsep keseimbangan lingkungan

INDIKATOR : Kondisi eksploitasi lingkungan hidup dijelaskan pada tingkat
Local dan global
TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian ekosistem dengan benar.
2. Siswa dapat menjelaskan pengertian saling ketergantungan mahluk hidup.
3. Siswa dapat memberi contoh ketergantungan mahluk hidup terhadap komponen tak hidup


MATERI PEMBELAJARAN: Saling ketergantungan

KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pembuka: Apersepsi/ memotivasi siswa sambil mengulas menyegarkan kembali materi sebelumnya.
2. Inti :
a. Siswa mendiskusikan dengan kelompok dan mempresentasikan hasil pengamatan pertemuan sebelumnya
b. Guru membantu siswa menjelaskan hal-hal yang menjadi kesulitan siswa.
3. Penutup
a. Guru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pembelajaran hari ini.
b. Guru memberi tugas rumah kepada siswa dari tugas bab interaksi

PENILAIAN :
• Penugasan
• Pengamatan proses

SUMBER BELAJAR:
• Buku IPA SMK Kelas XII, Purwo Sutanto, Klaten: Saka Mitra Kompetensi.
• Buku IPA SMK kelas XII , Cece sutia, Bandung:Grafindo


Cirebon , Juli 2009
Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA



(Drs. H. Pathudin) (Rohningsih, S.Si.)












RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : SMK ISLAMIC CENTRE CIREBON
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
KELAS/SEMESTER : XII/II
STANDAR KOMPETENSI : Memahami komponen ekosistem serta pernan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan amdal
KOMPETENSI DASAR : Menjelaskan konsep keseimbangan lingkungan

INDIKATOR : Kondisi eksploitasi lingkungan hidup dijelaskan pada tingkat
Local dan global
TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian ekosistem dengan benar.
2. Siswa dapat menjelaskan pengertian saling ketergantungan mahluk hidup.
3. Siswa dapat memberi contoh ketergantungan mahluk hidup terhadap komponen tak hidup


MATERI PEMBELAJARAN: Saling ketergantungan

KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pembuka: Apersepsi/ memotivasi siswa sambil mengulas menyegarkan kembali materi sebelumnya.
2. Inti :
a. Guru menerangkan contoh interkasi antara komponen biotic dan abiotik
b. guru menerangkan contoh interaksi antara komponen biotic dengan biotik.
3. Penutup
a. Guru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pembelajaran hari ini.
b. Guru memberi tugas rumah kepada siswa dari tugas essay bab interkasi komponen abiotik

PENILAIAN :
• Penugasan
• Pengamatan proses

SUMBER BELAJAR:
• Buku IPA SMK Kelas XII, Purwo Sutanto, Klaten: Saka Mitra Kompetensi.
• Buku IPA SMK kelas XII , Cece sutia, Bandung:Grafindo


Cirebon , Juli 2009
Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA



(Drs. H. Pathudin) (Rohningsih, S.Si.)













RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : SMK ISLAMIC CENTRE CIREBON
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
KELAS/SEMESTER : XII/II
STANDAR KOMPETENSI : Memahami komponen ekosistem serta pernan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan amdal
KOMPETENSI DASAR : Menjelaskan konsep keseimbangan lingkungan

INDIKATOR : Bahaya over eksploitasi ekosistem berdasarkan dampaknya
TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian eksploitasi ekosistem dengan benar.
2. Siswa dapat menjelaskan bahaya over eksploitasi ekosistem berdasarkan dampaknya.
3. Siswa dapat menerapkan etika lingkungan dengan baik dan benar.

MATERI PEMBELAJARAN: Eksploitasi Ekosistem dan Dampaknya

KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pembuka: Apersepsi/ memotivasi siswa sambil mengulas menyegarkan kembali materi sebelumnya.
2. Inti :
a. Guru menagih tugas essay bab interkasi komponen abiotik
b. Guru dan siswa membahas jawaban tugas essay bab interkasi komponen abiotik
c. Guru melakukan penilaian kualitas hasil kerja jawaban siswa.
3. Penutup
a. Guru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pembelajaran hari ini.
b. Guru memberi tugas rumah kepada siswa untuk mempelajari/menyiapkan materi pembelajaran berikutnya
PENILAIAN :
• Penugasan
• Pengamatan proses
SUMBER BELAJAR:
• Buku IPA SMK Kelas XII, Purwo Sutanto, Klaten: Saka Mitra Kompetensi.
• Buku IPA SMK kelas XII , Cece sutia, Bandung:Grafindo

Cirebon , Juli 2009
Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA



(Drs. H. Pathudin) (Rohningsih, S.Si.)
















RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : SMK ISLAMIC CENTRE CIREBON
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
KELAS/SEMESTER : XII/I
STANDAR KOMPETENSI : Memahami komponen ekosistem serta pernan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan amdal
KOMPETENSI DASAR : Menjelaskan konsep keseimbangan lingkungan
INDIKATOR : Bahaya over eksploitasi ekosistem berdasarkan dampaknya

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian eksploitasi ekosistem dengan benar.
2. Siswa dapat menjelaskan bahaya over eksploitasi ekosistem berdasarkan dampaknya.
3. Siswa dapat menerapkan etika lingkungan dengan baik dan benar.

MATERI PEMBELAJARAN: Eksploitasi Ekosistem dan Dampaknya

KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pembuka:
Apersepsi/ memotivasi siswa sambil mengulas menyegarkan kembali materi sebelumnya.
2. Inti :
a. Siswa mempelajari Buku IPA SMK Kelas XII Kompetensi 2 Subkompetensi 2.2 tentang Eksploitasi Ekosistem dan Dmapaknya, Sub subkompetensi:
• Eksploitasi Ekosistem
• Dampak eksploitasi ekosistem
• Etika Lingkungan
b. Guru membantu siswa menjelaskan hal-hal yang menjadi kesulitan siswa.
3. Penutup
a. Guru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pembelajaran hari ini.
b.Guru memberi tugas rumah kepada siswa dari kegiatan 2.2.1 Diskusi bertema perilaku hidup dan dampaknya terhadap lingkungan.

PENILAIAN :
• Penugasan
• Pengamatan proses
SUMBER BELAJAR:
• Buku IPA SMK Kelas XII, Purwo Sutanto, Klaten: Saka Mitra Kompetensi.
• Buku IPA SMK kelas XII , Cece sutia, Bandung:Grafindo

Cirebon , Juli 2009
Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA



(Drs. H. Pathudin) (Rohningsih, S.Si.)













RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : SMK ISLAMIC CENTRE CIREBON
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
KELAS/SEMESTER : XII/II
STANDAR KOMPETENSI : Memahami komponen ekosistem serta pernan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan amdal
KOMPETENSI DASAR : Menjelaskan konsep keseimbangan lingkungan

INDIKATOR : Bahaya over eksploitasi ekosistem berdasarkan dampaknya
TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian eksploitasi ekosistem dengan benar.
2. Siswa dapat menjelaskan bahaya over eksploitasi ekosistem berdasarkan dampaknya.
3. Siswa dapat menerapkan etika lingkungan dengan baik dan benar.

MATERI PEMBELAJARAN: Eksploitasi Ekosistem dan Dampaknya

KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pembuka:
Apersepsi/ memotivasi siswa sambil mengulas menyegarkan kembali materi sebelumnya.
2. Inti :
a. Guru menagih tugas kelompok tentang kegiatan 2.2.1.
b. Siswa sesuai kelompoknya masing-masing melakukan diskusi hasil kerja kegiatan 2.2.1.
c. Guru melakukan pengamatan kegiatan siswa sambil melakukan penilaian proses.
d. Siswa mengumpulkan resume hasil diskusi.
3. Penutup
a. Guru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pembelajaran hari ini.
b. Guru memberi tugas rumah kepada siswa untuk mengerjakan soal evaluasi subkometensi 2. 2 sebagai tugas rumah.

PENILAIAN :
• Penugasan
• Pengamatan proses

SUMBER BELAJAR:
• Buku IPA SMK Kelas XII, Purwo Sutanto, Klaten: Saka Mitra Kompetensi.
• Buku IPA SMK kelas XII , Cece sutia, Bandung:Grafindo

Cirebon , Juli 2009
Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA



(Drs. H. Pathudin) (Rohningsih, S.Si.)













RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : SMK ISLAMIC CENTRE CIREBON
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
KELAS/SEMESTER : XII/II
STANDAR KOMPETENSI : Memahami komponen ekosistem serta pernan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan amdal
KOMPETENSI DASAR : Mendeskripsikan AMDAL

INDIKATOR :
1. Pengertian AMDAL dideskripsikan berdasarkan lingkup suatu kegiatan
2. Kebijaksanaan Lingkungan di Indonesia dijelaskan dalam hubungannya dengan kegiatan pembangunan
3. Dampak kegiatan pembangunan dan pengelolaannya dijelaskan secara tepat

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian AMDAL berdasarkan lingkup suatu kegiatan.
2. Siswa dapat menjelaskan tujuan dan peranan AMDAL berdasarkan lingkup suatu kegiatan.
3. Siswa dapat beberapa kasus Lingkungan di Indonesia dalam hubungannya dengan kegiatan pembangunan.

MATERI PEMBELAJARAN: Amdal dan Kebijakan Lingkungan di Indonesia

KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pembuka:
Apersepsi/ memotivasi siswa sambil mengulas menyegarkan kembali materi sebelumnya.
2. Inti :
a. Siswa mempelajari Buku IPA SMK Kelas XII Kompetensi 3 Subkompetensi 3.1 tentang Amdal, Sub subkompetensi:
• Arti Lingkungan
• Beberapa Kasus Lingkungan
• ANDAL dan AMDAL
b. Guru membantu siswa menjelaskan hal-hal yang menjadi kesulitan siswa.
3. Penutup
a. Guru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pembelajaran hari ini.
b.Guru memberi tugas rumah kepada siswa untuk mempelajari materi berikutnya dan mengerjakan kuis 3.1.1


PENILAIAN :
• Penugasan
• Pengamatan proses
SUMBER BELAJAR:
• Buku IPA SMK Kelas XII, Purwo Sutanto, Klaten: Saka Mitra Kompetensi.
• Buku IPA SMK kelas XII , Cece sutia, Bandung:Grafindo

Cirebon , Juli 2009
Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA



(Drs. H. Pathudin) (Rohningsih, S.Si.)




RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : SMK ISLAMIC CENTRE CIREBON
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
KELAS/SEMESTER : XII/II
STANDAR KOMPETENSI : Memahami komponen ekosistem serta pernan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan amdal
KOMPETENSI DASAR : Mendeskripsikan AMDAL

INDIKATOR :
1. Pengertian AMDAL dideskripsikan berdasarkan lingkup suatu kegiatan
2. Kebijaksanaan Lingkungan di Indonesia dijelaskan dalam hubungannya dengan kegiatan pembangunan
3. Dampak kegiatan pembangunan dan pengelolaannya dijelaskan secara tepat

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian AMDAL berdasarkan lingkup suatu kegiatan.
2. Siswa dapat menjelaskan tujuan dan peranan AMDAL berdasarkan lingkup suatu kegiatan.
3. Siswa dapat beberapa kasus Lingkungan di Indonesia dalam hubungannya dengan kegiatan pembangunan.

MATERI PEMBELAJARAN: Amdal dan Kebijakan Lingkungan di Indonesia

KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pembuka:
Apersepsi/ memotivasi siswa sambil mengulas menyegarkan kembali materi sebelumnya.
2. Inti :
a. Guru menagih tugas siswa (jawaban kuis 3.1.1.)
b. Siswa dan guru membahas jawaban kuis 3.1.1
c. Siswa melanjutkan mempelajari materi sub subkompetensi :
• Proses Pelingkupan
• Rona Lingkungan
• Deskripsi proyek
• Tujuan Amdal
• Peranan Amdal
d. Guru membantu siswa menjelaskan hal-hal yang menjadi kesulitan siswa.
3. Penutup
a. Guru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pembelajaran hari ini.
b. Guru memberi tugas rumah kepada siswa untuk mengerjakan kegiatan 3.1.1 tentang Diskusi Penyebab banjir yang melanda daerah tertentu setiap musim hujan.

PENILAIAN :
• Penugasan
• Pengamatan proses
SUMBER BELAJAR:
• Buku IPA SMK Kelas XII, Purwo Sutanto, Klaten: Saka Mitra Kompetensi.
• Buku IPA SMK kelas XII , Cece sutia, Bandung:Grafindo

Cirebon , Juli 2009
Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA



(Drs. H. Pathudin) (Rohningsih, S.Si.)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : SMK ISLAMIC CENTRE CIREBON
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
KELAS/SEMESTER : XII/II
STANDAR KOMPETENSI : Memahami komponen ekosistem serta pernan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan amdal
KOMPETENSI DASAR : Mendeskripsikan AMDAL

INDIKATOR :
1. Pengertian AMDAL dideskripsikan berdasarkan lingkup suatu kegiatan
2. Kebijaksanaan Lingkungan di Indonesia dijelaskan dalam hubungannya dengan kegiatan pembangunan
3. Dampak kegiatan pembangunan dan pengelolaannya dijelaskan secara tepat

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian AMDAL berdasarkan lingkup suatu kegiatan.
2. Siswa dapat menjelaskan tujuan dan peranan AMDAL berdasarkan lingkup suatu kegiatan.
3. Siswa dapat beberapa kasus Lingkungan di Indonesia dalam hubungannya dengan kegiatan pembangunan.

MATERI PEMBELAJARAN: Amdal dan Kebijakan Lingkungan di Indonesia

KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pembuka:
Apersepsi/ memotivasi siswa sambil mengulas kembali materi sebelumnya.
2. Inti :
a. Guru menagih tugas kelompok tentang kegiatan 3.1.1.
b. Siswa sesuai kelompoknya masing-masing melakukan diskusi hasil kegiatan 3.1.1
c. Guru melakukan pengamatan kegiatan siswa sambil melakukan penilaian proses.
d. Siswa mengumpulkan resume hasil diskusi.
3. Penutup
a. Guru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pembelajaran hari ini.
b. Guru memberi tugas rumah kepada siswa untuk mengerjakan soal evaluasi subkometensi 3. 1 sebagai tugas rumah.
PENILAIAN :
• Penugasan
• Pengamatan proses
SUMBER BELAJAR:
• Buku IPA SMK Kelas XII, Purwo Sutanto, Klaten: Saka Mitra Kompetensi.
• Buku IPA SMK kelas XII , Cece sutia, Bandung:Grafindo

Cirebon , Juli 2009
Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA



(Drs. H. Pathudin) (Rohningsih, S.Si.)









RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : SMK ISLAMIC CENTRE CIREBON
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
KELAS/SEMESTER : XII/II
STANDAR KOMPETENSI : Memahami komponen ekosistem serta pernan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan amdal
KOMPETENSI DASAR : Mendeskripsikan AMDAL

INDIKATOR :
1. Pengertian AMDAL dideskripsikan berdasarkan lingkup suatu kegiatan
2. Kebijaksanaan Lingkungan di Indonesia dijelaskan dalam hubungannya dengan kegiatan pembangunan
3. Dampak kegiatan pembangunan dan pengelolaannya dijelaskan secara tepat

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian AMDAL berdasarkan lingkup suatu kegiatan.
2. Siswa dapat menjelaskan tujuan dan peranan AMDAL berdasarkan lingkup suatu kegiatan.
3. Siswa dapat beberapa kasus Lingkungan di Indonesia dalam hubungannya dengan kegiatan pembangunan.

MATERI PEMBELAJARAN: Kebijakan Lingkungan di Indonesia

KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pembuka:
Apersepsi/ memotivasi siswa sambil mengulas menyegarkan kembali materi sebelumnya.
2. Inti :
a. Siswa mempelajari Buku IPA SMK Kelas XII Kompetensi 3 Subkompetensi 3.2 tentang Kebijakan Lingkungan di Indonesia, Sub subkompetensi:
• Perkembangan Istitusi Pengendalian Lingkungan
• Rona Lingkungan hidup dan Amdal
b. Guru membantu siswa menjelaskan hal-hal yang menjadi kesulitan siswa.
3. Penutup
a. Guru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pembelajaran hari ini.
b.Guru memberi tugas rumah kepada siswa untuk mempelajari materi berikutnya dan mengerjakan kegiatan 3.2.1 tentang tulisan ilmiah apresiasi kasus pembangunan lingkungan.

PENILAIAN :
• Penugasan
• Pengamatan proses
SUMBER BELAJAR:
• Buku IPA SMK Kelas XII, Purwo Sutanto, Klaten: Saka Mitra Kompetensi.
• Buku IPA SMK kelas XII , Cece sutia, Bandung:Grafindo

Cirebon , Juli 2009
Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA



(Drs. H. Pathudin) (Rohningsih, S.Si.)







RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : SMK ISLAMIC CENTRE CIREBON
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
KELAS/SEMESTER : XII/II
STANDAR KOMPETENSI : Memahami komponen ekosistem serta pernan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan amdal
KOMPETENSI DASAR : Mendeskripsikan AMDAL

INDIKATOR :
1. Pengertian AMDAL dideskripsikan berdasarkan lingkup suatu kegiatan
2. Kebijaksanaan Lingkungan di Indonesia dijelaskan dalam hubungannya dengan kegiatan pembangunan
3. Dampak kegiatan pembangunan dan pengelolaannya dijelaskan secara tepat

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian AMDAL berdasarkan lingkup suatu kegiatan.
2. Siswa dapat menjelaskan tujuan dan peranan AMDAL berdasarkan lingkup suatu kegiatan.
3. Siswa dapat beberapa kasus Lingkungan di Indonesia dalam hubungannya dengan kegiatan pembangunan.

MATERI PEMBELAJARAN: Amdal dan Kebijakan Lingkungan di Indonesia

KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pembuka:
Apersepsi/ memotivasi siswa sambil mengulas menyegarkan kembali materi sebelumnya.
2. Inti :
a. Guru menagih tugas siswa hasil tulisan ilmiah
b. Siswa mengerjakan soal evaluasi subkompetensi 3.2:
c. Guru bersama siswa membahas jawaban evaluasi subkompetensi 3.2
3. Penutup
a. Guru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pembelajaran hari ini.
b. Guru memberi tugas rumah kepada siswa untuk mempelajari/menyiapkan materi pembelajaran berikutnya.


PENILAIAN :
• Penugasan
• Pengamatan proses
SUMBER BELAJAR:
• Buku IPA SMK Kelas XII, Purwo Sutanto, Klaten: Saka Mitra Kompetensi.
• Buku IPA SMK kelas XII , Cece sutia, Bandung:Grafindo

Cirebon , Juli 2009
Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA



(Drs. H. Pathudin) (Rohningsih, S.Si.)






RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : SMK ISLAMIC CENTRE CIREBON
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
KELAS/SEMESTER : XII/II
STANDAR KOMPETENSI : Memahami komponen ekosistem serta pernan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan amdal
KOMPETENSI DASAR : Mendeskripsikan AMDAL

INDIKATOR : Soal evaluasi kompetensi dikerjakan dengan benar.

TUJUAN EVALUASI KOMPETENSI : Siswa dapat mengerjakan soal evaluasi kompetensi dengan skor minimal 70%.

MATERI EVALUASI KOMPETENSI:
1. Amdal dan Kebijakan Lingkungan di Indonesia
2. Dampak kegiatan pembangunan dan pengelolaannya
3. Metode Identifikasi Prakiraan dan Evaluasi Dampak

KEGIATAN EVALUASI KOMPETENSI:
1. Pembuka:
Apersepsi/ memotivasi siswa.
2. Inti :
a. Siswa mengikuti evaluasi kompetensi 3-4 komprehensip Semester genap
b. Siswa yang sudah mengikuti evaluasi kompetensi 3-4 komprehensip dengan skor kurang dari 70% diberi tugas untuk mempelajari materi sambil dibantu guru atau siswa yang telah/lebih mampu.
3. Penutup:
Guru mengingatkan siswa akan ketentuan ketuntasan minimum Semester genap, agar siswa instrospeksi diri akan nilai yang diperolehnya setelah pelaporan hasil belajar siswa nanti.

PENILAIAN :
• Tes tertulis evaluasi kompetensi semester gasal.

EVALUASI KOMPETENSI SEMESTER GENAP
WAKTU : 90 MENIT

A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang di huruf pada lembar jawab yang tersedia !

1.Berbagai aktivitas yang berdampak terhadap menipisnya lapisan ozon adalah……………
A. pengaspalan jalan
B. pembangunan rumah-rumah didaerah puncak.
C. pemakaian kulkas.
D. pemakaian perkakas rumah tangga dari melamin.
E. pemakaian kendaraan bermotor.

2. Undang-undang tentang lingkungan di Indonesia diatur dalam :
A. UU RI No.4 th. 1982. D. UU RI No.5 th 1988
B. UU RI No.4 th.1988. E. UU RI No.10 th 1982
C. UU RI No.5 th. 1982

3. Berikut ini keseluruhan dokumen yang termasuk dalam ruang lingkup Amdal kecuali :
A. Kerangka acuan (KA). D. Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL).
B. Analisis Dampak Lingkungan (Andal) E. Rencana Perubahan Lingkungan (RPL).
C. Rencana Pengelolaan Lingkungan (RPL).



4. Ruang tempat masyarakat dapat secara leluasa melakukan kegiatan sosial ekonomi dan sosial budaya sesuai dengan peraturan yang berlaku disebut …
A. batas proyek D. batas administratif
B. batas ekologis E. batas wilayah studi.
C. batas sosial

5. Tujuan Evaluasi dampak potensial adalah ......................
A. mengidentifikasi segenap dampak lingkungan
B. meniadakan dampak potensial yang tidak relevan dalam studi Amdal.
C. mengelompokkan dampak besar dan penting yang telah dirumuskan pada tahap sebelumnya.
D. mengevaluasi kemungkinan terjadinya dampak buruk .
E. mengevaluasi kemungkinan terjadinya dampak tak terduga.

6. Berikut ini bukan termasuk empat kelompok besar komponen lingkungan yang diajukan oleh Leopold, yaitu ....................
A. fisik D. biologis
B. kimia E. sosial
C. hubungan ekologi

7. Peranan Amdal dalam proyek-proyek pembangunan adalah ..................
A. melindungi lingkungan alami dan buatan
B. melindungi manusia di sekitar proyek
C. melindungi binatang dan tumbuhan di sekitar proyek.
D. melindungi lingkungan sekaligus pembangunan itu sendiri.
E. melindungi proyek pembangunan karena merupakan investasi.

8.Tanpa disadari pembangunan pemukiman sering menimbulkan dampak ……
A. Menurunnya kesuburan tanah. D. Meningkatnya pendapatan asli daerah.
B. Terbukanya lapagan kerja. E. Terbukanya pendapatan asli daerah.
C. Meningkatnya ekonomi masyarakat.

9. Pesatnya industrialisasi dan padatnya transportasi di kota-kota besar jika berlanjut akan berdampak….
A. Mudahnya transportasi D. Memicu terjadinya pemanasan global.
B.Terjadinya peningkatan devisa. E. Lancarnya komunikasi
C.Terbukanya lapangan kerja.

10. Dasar utama pembangunan di Indonesia seperti termaktub dalam GBHN mengamankan………
A. pembangunan harus disertai terbukanya lapangan kerja.
B. pembangunan harus disertai peningkatan ekonomi.
C. pembangunan harus dibarengi pelestarian lingkungan.
D. pembangunan harus meningkatkan fasilitas warga setempat.
E. pembangunan harus disertai pembukaan sarana peribadatan.

11. Berikut ini adalah bukan tujuan pembangunan lingkungan hidup yaitu ...........
A. merehabilitasi kerusakan lingkungan
B. memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan
C. meningkatkan kualitas lingkungan hidup.
D. meningkatkan pendapatan asli daerah.
E. mengendalikan pencemaran

12. Berikut ini daftar lingkungan hidup yang bukan merupakan bagian dari iklim adalah ..........
A. Data periodik bencana. D. Kualitas udara.
B. Stasiun meteorologi dan geofisika E. Sumber kebisingan dan getaran.
C. Interaksi dengan cuaca.

13. Berikut ini adalah usaha yang tidak wajib disertai Amdal ...........
A. Pertambangan umum yang luasnya lebih daripada 500 Ha.
B. Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang berdaya diatas 500 MW
C. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.
D. Pengolahan biji dengan Sianida.
E. Usaha makanan dengan sistem Waralaba.

14. Pengelolaan Analisis Mengani Dampak Lingkungan (AMDAL) dan pembinaan teknis kemampuan pengendalian dampak lingkungan secara kelembagaan merupakan tugas……….
A. Bapedal D. Masyarakat setempat.
B. Menteri Lingkungan Hidup E. Kepala Desa.
C. Kepala Daerah Tingkat I

15. Syarat mutlak terciptanya pembangunan berkelanjutan adalah……
A. pembangunan selalu menghasilkan keuntungan
B. pembangunan selalu bermanfaat bagi sekelilingnya.
C. pembangunan selalu disertai penyediaan sarana pendidikan transportasi dan peribadatan.
D. pembangunan harus selalu meningkatkan pendapatan daerah
E. pembangunan harus berwawasan lingkungan

16. Dampak dapat diartikan sebagai ………
A. Suatu perubahan yang terjadi sebagai akibat dari sutau aktivitas.
B. Suatu perubahan yang buruk akibat suatu aktivitas .
C. Suatu perubahan yang baik akibat suatu aktivitas.
D. Suatu ativitas yang menyebabkan perubahan.
E. Suatu benturan yang akibat adanya proyek.

17. Berikut ini dampak positif kerja.
A. terbukanya lapangan kerja. D. kehadiran fasilitas listrik
B. pelonjakan sarana transportasi. E. tergusurnya sebagian penduduk
C. kemudahan sarana transportasi.

18. Berikut ini dampak positif akibat adanya suatu proyek yaitu ............
A. matinya ikan-ikan di pinggir saah karena penyemprotan hama.
B. berkurangnya beberapa populasi hewan langka .
C. tergusurnya sebagian penduduk.
D. meningkatnya fasilitas pendidikan dan kesehatan.
E. terjadinya kesenjangan sosial- ekonomi.

19. Peningkatan kepadatan lalu-lintas berdampak negatif, diantaranya……
A. peningkatan gas CO (Karbon monoksida). D. peningkatan gas oksigen di jalan.
B. lancarnya lalu lintas E. harga bensin semakin mahal
C. mudahnya komunikasi

20. Tumpahnya minyak ke perairan selama pengangkutan di laut, secara garis besar merupakan jenis dampak yang termasuk dalam ruang lingkupnya……
A. dampak biologis D. dampak sosial- budaya
B. dampak fisis dan khemis E. dampak geologis.
C. dampak sosial – ekonomis

21. Vegetasi penutup tanah termasuk komponen penyusun dampak .............
A. fisis D. sosial
B. chemis E. ekonomi
C. biologis

22.Berikut ini termasuk daftar komponen yang termasuk ruang lingkup sosial budaya………..
A. cagar budaya D. penyerapan tenaga kerja
B. tanaman pertanian E. luas areal hutan
C. produksi ternak
23. Berikut ini adalah beberapa pihak yang tidak terkait dengan mata rantai pengelolaan limbah B-3, yaitu.......
A. penghasil limbah B-3 D. pengolah limbah B-3
B. pengumpul limbah B-3 E. pengawas limbah B-3
C. pengangkut limbah B-3

24. Komponen atas lahan milik penduduk untuk keperluan rencana usaha atau kegiatan merupakan cara penanganan dampak melalui pendekatan ..............
A. teknologi D. biologis
B. institusi E. sosial budaya
C. sosial ekonomi

25. Metode identifikasi dampak yang memuat daftar uji aktivitas pembangunan dan daftar uji lingkungan yang terkena dampak disebut ……..
A. metode daftar uji D. metode sebab akibat
B. metode matrik E. metode kasualitas
C. metode bagan alir

26.Metode identifikasi dampak yang berusaha untuk mengidentifikai interaksi antara aktivitas dampak dengan faktor lingkungan yang terkena dampak dalam bentuk jaringan (network) disebut……………
A. metode network D. metode bagan alir
B. metode daftar uji E. metode beringin
C. metode matrik

27.Pada prinsipnya prakiraan dampak secara kuantitaif merupakan perbedaan antara …………
A. kondisi penyebab dampak dengan lingkungan
B. kondisi lingkungan sebelum dengan sesudah ada proyek.
C. kondisi pabrik dengan lingkungan
D. kondisi masyarakat sesudah ada proyek dengan sebelum ada proyek.
E. kondisi pemerintah selama lima tahun terakhir.

28. Evaluasi dampak merupakan proses studi Amdal sebelum……………
A. Dilaporkan ke pemrakarsa proyek. D. Rekomendasi penanganan dampak.
B. Dilaporkan ke pemerintah E. Identifikasi dampak.
C. Proses pelingkupan

29. Data mengenai peta daerah bahaya gunung Merapi dapat kita peroleh di…….
A. Bakosurtanal D. Pusat Penelitian
B. Badan Pertanahan Nasional E. LAPAN
C. Direktorat Vulkanologi

30. Kelemahan metode informal dalam evaluasi dampak adalah ……..
A. Adanya sel matriks D. Sifatnya sangat sederhana
B. Adanya skor yang tidak jelas. E. Mudah dilakukan
C. Fluktuasi yang besar antara anggota tim dalam pemberian nilai

B. Jawablah dengan singkat, jelas dan benar !
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
a. Amdal
b. Rona Lingkungan
2. Sebutkan beberapa cakupan (dokumen) yang merupakan bagian-bagian dari Amdal !
3. Sebutkan dan jelaskan beberapa batas-batas ruang yang menjadi pertimbangan penetapan lingkup wilayah studi Amdal !
4. Jelaskan peranan Amdal dalam pelaksanaan proses pembangunan !
5. Jelaskan tujuan diberlakunya Amdal dalam setiap aktivitas pembangunan !
6. Sebutkan beberapa fungsi adanya institusi Bapedal !
7. Sebutkan tiga pokok pikiran penting yang terkandung dalam pembangunan berwawasan lingkungan !
8. Jelaskan arti mengenai konsep pembangunan berkelanjutan. Apa syarat mutlak agar pembangunan berkelanjutan dapat terwujud ?
9. Jelaskan bagaimana mengelola dampak dengan pendekatan teknologi !
10. Jelaskan faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan Amdal !

Kunci Jawaban Evaluasi kompetensi Semester genap:
Bagian A:
1. C 2. A 3. E 4. C 5. B 6. B 7. D 8. C 9. D 10. C
11. D 12. C 13. E 14. A 15. E 16. A 17. A 18. D 19. A 20. B
21. C 22. A 23. E 24. C 25.A 26. C 27. B 28. D 29. C 30. C

Bagian B:
1. jawaban:
a. Amdal diartikan sebagai hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan. Di dalam Amdal memuat keseluruhan dokumen studi kelayakan lingkungan yang terdiri atas Kerangka Acuan (KA), Analisis Dampak lingkungan (Andal), Rencana Pengelolaan Lingkungan (RPL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL).
b. Rona lingkungan adalah gambaran keadaan lignkungan di tempat proyek yang akan dibangun dan didaerah sekitarnya. Rona lingkungan meliputi Rona lingkungan alam dan lingkungan buatan (Pemukiman, pertanian dan sebagainya).
2. Jawaban : Pelingkupan dampak besar dan penting dilakukan melalui tahap-tahap proses sebagai berikut :
a. Identifikasi dampak potensial, Tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi segenap dampak lingkungan hidup (primer, sekunder) yang secara potensial akan timbul sebagai akibat adanya rencana usaha dan/ atau kegiatan..
c. Evaluasi dampak potensial ini bertujuan untuk menghilangkan/meniadakan dampak potensial yang dianggap tidak relevan atau tidak penting, sehingga diperoleh daftar dampak besar dan penting yang dipandang perlu dan relevan untuk ditelaah secara mendalam dalam studi Andal.
e. Pemusatan dampak besar dan penting /Focussing , Tahap ini bertujuan untuk mengelompokkan/mengorganisir dampak besar dan penting yang telah dirumuskan dari tahap sebelumnya dengan maksud agar diperoleh isu-isu pokok lingkungan yang dapat
3. Jawaban : Lingkup wilayah studi analisis dampak lingkungan (Andal) ditetapkan berdasarkan perkembangan batas-batas ruang sebagai berikut :
a. Batas Proyek
b. Batas ekologis.
c. Batas sosial
d. Batas Administratif
e. Batas ruang lingkup wilayah studi ANDAL.
4. Jawaban :. Pertama, Amdal dilakukan untuk proyek yang akan dibangun karena undang-undang dan Peraturan Pemerintah menghendaki demikian. Kedua Amdal harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak karena adanya proyek-proyek pembangunan.
5. Jawaban : Menurut Caldwell (1978), tujuan fundamental Amdal adalah internalisasi pertimbangan lingkungan dalam proses perencanaa pembuatan program dan pengambilan keputusan.
6. Jawaban : Adapun fungsi BAPEDAL adalah sebagai berikut :
a. Menetapkan kebijaksanaan teknis pencegahan dan penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan serta pemulihan kualitas lingkungan.
b Pengembangan kelembagaan dan peningkatan kapasitas pengendalian dampak lingkungan.
c Pelaksanaan pencegahan dan penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan serta pemulihan kualitas lingkungan .
7.Jawaban : tiga pokok pikiran yang penting yang terkandung dalam pembangunan berwawasan lingkungan, yaitu (1) pengelolaan sumber alam secara bijaksana, (2) pembangunan berkesinambungan sepanjang waktu dan (3) peningkatan kualitas hidup.
8. Jawaban : Menurut Komisi sedunia tentang lingkungan dan Pembangunan (WCED, 1987), pembangunan berkelanjutan sendiri didefinisikan sebagai pembangunan yang mengusahakan dipenuhinya kebutuhan sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan mereka
9. Jawaban : Pendekatan ini merupakan cara-cara atau teknologi yang digunakan untuk mengelola dampak besar dan penting lingkungan hidup. Misalnya :
1). membatasi atau mengisolasi limbah.
2). melakukan minimalisasi limbah dengan mengurangi jumlah/ volume limbah (“reduce”), menggunakan kembali limbah (“reuse”) atau mendaur ulang (“re-cycle”).
3). netralisasi limbah dengan menambah zat kimia tertentu sehingga tidak membahayakan manusia dan makhluk hidup lainnya.
10. Jawaban : Berdasarkan praktik lapangan, beberapa faktor yang diperhatikan dalam pelaksanaaan Amdal antara lain :
a. Dalam pengumpulan data harus dilakukan dengan metode yang tepat,baik meliputi data primer (langsung) maupun data sekunder..
b. Penyusunan Studi Amdal
c. Rona lingkungan hidup
d. Waktu
e. Persyaratan Proyek
Norma Penilaian:
Bagian A: Jawaban betul nilai = 2; jawaban salah nilai = 0
Bagian B: Jawan betul sempurna nilai =4, jawaban salah nilai =1
Nilai akhir : Skor A + Skor B


SUMBER BELAJAR:
• Buku IPA SMK Kelas XII, Purwo Sutanto, Klaten: Saka Mitra Kompetensi.
• Buku IPA SMK kelas XII , Cece sutia, Bandung:Grafindo

Cirebon , Juli 2009
Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA



(Drs. H. Pathudin) (Rohningsih, S.Si.)